TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah merilis data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Selasa (15/3/2022).
Hari ini, Jawa Barat kembali menjadi daerah terbanyak penyumbang kasus aktif di Indonesia.
Diketahui, kasus baru Covid-19 di Indonesia bertambah 14.408 pasien pada Selasa ini.
Tambahan kasus Covid-19 hari ini kembali mengalami kenaikan dibanding Senin (14/3/2022) kemarin, yang berada di angka 9.629 kasus.
Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 5.914.532 hingga sore ini.
Baca juga: China Hadapi Wabah Covid-19 Terburuk, Kasus Baru Naik Lebih dari Dua Kali Lipat
Sementara itu, untuk total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 299.443 orang.
Berdasarkan data di situs Satgas Covid-19, terjadi penurunan kasus aktif Covid-19 sebanyak 13.515 kasus pada Selasa (15/3/2022).
Adapun Provinsi Jawa Barat masih menjadi daerah tertinggi yang jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 81.900 hingga Selasa ini.
Disusul Daerah Istimewa Yogyakarta, sebanyak 31.834 kasus aktif, sedangkan Jawa Tengah berada di urutan ketiga, yakni 26.288.
Sebaran Kasus Aktif Covid-19 di 34 Provinsi
Berikut ini sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi Covid19.go.id pada Selasa (15/3/2022):
1. Jawa Barat: 81.900
2. DIY: 31.834
3. Jawa Tengah: 26.288
4. DKI Jakarta: 18.707
5. Banten: 16.867
6. Lampung: 13.327
7. Papua: 11.465
8. Sumatera Utara: 11.292
9. NTT: 9.431
10. Kalimantan Timur: 8.632
11. Jawa Timur: 18.577
12. Sulawesi Selatan: 7.980
13. Sumatera Barat: 5.490
14. Kepulauan Riau: 4.845
15. Kalimantan Barat: 4.778
16. Sulawesi Tenggara: 4.386
17. Riau: 4.238
18. Kalimantan Utara: 4.233
19. Sumatera Selatan: 3.893
20. Bangka Belitung: 3.131
Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Sudah Diterima 14,7 Juta Orang di Indonesia
21. Bengkulu: 2.904
22. Aceh: 2.176
23. Kalimantan Tengah: 2.141
24. Sulawesi Utara: 1.665
25. Jambi: 1.652
26. Bali: 1.548
27. Kalimantan Selatan: 1.297
28. Papua Barat: 1.056
29. Sulawesi Barat: 1.038
30. Maluku Utara: 812
31. Sulawesi Utara: 671
32. Gorontalo: 578
33. Nusa Tenggara Barat: 517
34. Maluku: 172
Pemerintah Soroti Lambatnya Penurunan Angka Kematian Covid-19 di Jawa Tengah
Diberitakan Tribunnews.com, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah menyoroti lambatnya penurunan angka kematian di wilayah Jawa Tengah.
Masih tingginya angka kematian terutama disebabkan banyaknya pasien Covid-19 yang memiliki komorbid dan belum melakukan vaksinasi lengkap.
"Untuk itu sekali lagi Saya mengingatkan, bagi masyarakat yang memiliki komorbid atau lansia untuk segera dirawat di RS jika positif Covid-19," kata Luhut dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Update Covid-19 Global 15 Maret 2022: Jumlah Kematian di Seluruh Dunia Capai 6.067.716
Secara keseluruhan, lanjut Luhut, penanganan Pandemi Covid-19 khususnya varian Omicron sekarang ini telah sesuai dengan koridor.
Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah telah berhasil menurunkan kasus Covid-19.
"Sejak kasus awal varian Omicron ditemukan pertama kalinya di Indonesia, Pemerintah kembali memberlakukan berbagai kebijakan untuk mengatasi dan meminimalisir dampak dari sebaran varian ini."
"Segala kebijakan yang kami buat hingga hari ini dapat dipastikan berjalan sesuai dengan koridornya sehingga menemukan hasil yang baik pula," kata Luhut.
Ia menambahkan, saat ini, jumlah kasus Covid-19 terus menurun.
Begitu pun tingkat perawatan di rumah sakit. Bahkan penurunan angka perawatan terjadi cukup signifikan.
"Hari ini jumlah kasus berada di bawah 10 ribu, sementara jumlah kesembuhan mencapai lebih dari 39 ribu.”
“Hal tersebut sejalan dengan penurunan kasus dan rawat inap rumah sakit di seluruh wilayah Provinsi Jawa dan Bali yang begitu signifikan," jelasnya.
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani
Simak berita lainnya terkait Virus Corona