TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menegaskan bila vaksin dan protokol kesehatan kunci agar Indonesia keluar dari pandemi Covid-19.
Di ketahui saat ini pelonggaran sosial mulai dilakukan pemerintah.
Presiden Jokowi sebelumnya mengumumkan masyarakat diizinkan menjalankan salat tarawih berjemaah di masjid dan musala selama bulan Ramadan.
Tak hanya itu, masyarakat pun diperbolehkan mudik saat Lebaran.
Dengan adanya pelonggaran aturan tentunya mobilitas sosial dan akselerasi ekonomi semakin meningkat.
Bagi BIN, hal tersebut harus disertai dengan penguatan mitigasi, agar keberhasilan pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi yang telah dicapai tidak berbalik arah.
Terlebih saat ini subvarian omicron BA.2 yang menular lebih cepat dan sulit dideteksi sehingga dijuluki omicron siluman sudah terdeteksi masuk Indonesia.
Baca juga: Budi Gunawan Sebut IKN Nusantara akan Menstimulus Pemerataan Ekonomi Nasional
Budi Gunawan mengatakan, pemerintah memiliki skenario yang rasional dan selalu berdasarkan ilmu pengetahuan dalam menentukan kebijakan dalam rangka penanganan Covid-19.
Selama ini, strategi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis wilayah yang terus dievaluasi berdasarkan kondisi objektif setiap daerah telah memungkinkan Indonesia mengendalikan pandemi sekaligus memungkinkan mesin ekonomi tetap bekerja.
Begitu pula dengan vaksinasi yang terus digencarkan dalam rangka melindungi masyarakat dari penuran Covid-19.
“Percepatan vaksinasi yang sudah dilakukan sejak awal, terbukti berhasil memberikan perlindungan memadai bagi masyarakat sehingga berbagai indikator pandemi kini semakin baik,” kata Budi Gunawan dalam keterangan, Senin (28/3/2022).
Mengantisipasi ancaman omicron siluman, pemerintah terus memperluas capaian vaksinasi baik dari sisi kelompok orang maupun wilayah.
“Begitu pun target capaian, harus kita naikkan. Kita tidak ingin kalah cepat. Capaian angka di kelompok rentan, yaitu anak-anak dan lansia kita naikkan, sementara di kelompok umum kita dorong agar vaksinasi tuntas hingga booster,” katanya.
Menurut Budi Gunawan, berdasarkan berbagai data, vaksin yang digunakan di Indonesia terbukti memiliki efikasi yang baik, minimal bisa menekan gejala bila orang tervaksin tetap tertular.
"Jangan mengira vaksin tidak berguna karena masih ada penerima yang terinfeksi. Data menunjukkan, sebagian besar mereka yang telah divaksin dua dosis apalagi tiga dosis (booster) asymptomatic atau hanya mengalami gejala ringan bila terinfeksi. Dan setelah negatif, kekebalan tubuh mereka menjadi sangat baik untuk jangka yang lebih lama," katanya.
Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan: IKN Berikan Spread Effect Bagi Pengembangan Kota Cerdas di Tanah Air
"Vaksin berhasil mengaktifkan kemampuan belajar sel T dan sel B pada tubuh manusia, sehingga mampu meredam daya-rusaknya,” lanjut Budi Gunawan yang juga merupakan inisiator medical intelligence Indonesia.
Langkah mitigasi lain untuk menghindari terjadinya lonjakan akibat subvarian BA.2, menurut Kepala BIN adalah disiplin protokol kesehatan
“Test dan tracing harus terus dilakukan, ventilasi silang ruangan atau filter udara perlu diperhatikan, dan kebiasaan hidup sehat dengan masker dan cuci tangan harus menjadi etiket sehari-hari," ujarnya.