TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah merilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 3.332 kasus, Kamis (31/3/2022).
Tambahan kasus Covid-19 kembali berkurang dibanding sebelumnya, yang berada di angka 3.840 kasus.
Artinya, tambahan kasus baru pun berkurang 508 pasien dibandingkan pada Rabu (30/3/2022).
Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 6.012.818 kasus.
Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 7.871, sehingga totalnya mencapai 5.750.802 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 89 jiwa.
Jadi, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 155.089 jiwa.
Adapun total kasus aktif di Indonesia sebanyak 106.927 orang.
Baca juga: Jadi Vaksin Booster Covid-19, Zifivax Diproduksi Perdana di Dalam Negeri Mulai 1 April 2022
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19: Aturan Perjalanan Mudik Lebaran 2022 Segera Terbit
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, ketika mendekati bulan Ramadan, semaksimal mungkin harus menekan risiko penularan.
Setidaknya, ada tiga indikator yang perlu terus dipantau dan upayakan bersama.
Pertama, angka reproduksi virus yang harus ditekan.
Kedua, positif rate yang harus diturunkan di saat testing terus ditingkatkan.
Ketiga, program vaksinasi yang juga harus ditingkatkan pemerintah.
Terkait faktor yang pertama, pengukuran epidemiologi yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
"Kabar baiknya, dibandingkan angka reproduksi virus di 10 Maret lalu, angka per 24 Maret menujukkan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022), seperti diberitakan Tribunnews.com.
Penurunan paling besar berada di Nusa Tenggara, yakni dari 1,14 jadi 1,01.
Baca juga: Lebih Berbahaya TBC atau Covid-19? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Paru
Baca juga: Syarat Perjalanan Mudik Lebaran: Tidak Perlu Tes Covid-19 bagi yang Sudah Booster
Saat ini, berdasarkan data mingguan di tingkat nasional, positivity rate sebesar 5,20 persen.
Angka tersebut, turun jika dibandingkan pada angka sebelumnya yaitu 8,81 persen.
Bahkan, angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen.
"Sayangnya orang diperiksa baik PCR mapun antigen mengalami penurunan. Di minggu ini, total jumlah orang diperiksa 700 ribu. Untuk tes PCR 185 ribu dan antigen 517.000," jelas Wiku.
Menurutnya, data ini terbilang rendah mengingat di puncak Omicron lalu, jumlah orang diperiksa lebih dari 2 juta.
Pada tes PCR menyumbang 650 ribu dan antigen 1,4 juta.
Lalu, yang terakhir adalah vaksinasi Covid-19.
Saat ini, vaksinasi dosis pertama di tingkat naisonal mencapai 72 persen populasi, sedangkan dosis dua 58 persen dari total populasi.
Di sisi lain, vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai di angka 7 persen dari populasi.
Adapun total target vaksinasi untuk lansia yaitu 21,5 juta lansia, dosis satu telah mencapai 79 persen.
Sementara dosis kedua mencapai 60 persen dan booster mencapai 10 persen dari kelompok lansia.
Melihat perkembangan tersebut, Wiku menyampaikan, perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang.
"Tentunya, kegiatan ibadah akan maksimal apa bila dilakukan dalam keadaan aman dari Covid-19. Yaitu saat penularan di tengah masyarakat menurun, lalu jumlah orang yang divaksin dan booster meningkat," tegasnya.
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Aisyah Nursyamsi)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona