TRIBUNNEWS.COM - Inilah data terbaru sebaran kasus konfirmasi virus Corona di 34 provinsi, Sabtu (23/4/2022).
Saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 522 pasien.
Adapun untuk total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 6.043.768 hingga sore ini.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta merupakan wilayah terbanyak penyumbang jumlah kasus Covid-19, yakni 172 pasien.
Disusul Provinsi Jawa Barat dan Banten yang masing-masing kasus Covid-19 bertambah 84 orang dan 52 kasus.
Baca juga: Daftar 9 Posko Pengamanan Mudik di Sragen, Ada juga Fasilitas Vaksin Covid-19
Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 di Indonesia bertambah 2.082 orang, jadi jumlahnya mencapai 5.868.251 orang.
Sementara itu, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 27 jiwa hingga Sabtu ini.
Total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 156.067 jiwa.
Kemudian, untuk total kasus aktif di Indonesia sebanyak 19.450 orang.
Rincian Data Sebaran Jumlah Konfirmasi Covid-19 di Indonesia
Berikut ini rincian data sebaran kasus baru konfirmasi positif Covid-19 berdasarkan data Kemenkes, Sabtu (23/4/2022):
1. DKI Jakarta 172
2. Jawa Barat 84
3. Banten 52
4. Jawa Timur 40
5. Jawa Tengah 32
6. Bali 24
7. DI Yogyakarta 16
8. Nusa Tenggara Timur 15
9. Sumatera Utara 13
10. Sulawesi Selatan 10
11. Papua Barat 9
12. Maluku Utara 7
13. Papua 6
14. Sumatera Barat 5
15. Lampung 5
16. Kalimantan Tengah 5
17. Jambi 3
18. Bangka Belitung 3
19. Kalimantan Selatan 3
20. Kalimantan Timur 3
21. Kalimantan Utara 3
22. Sulawesi Tengah 3
23. Riau 2
24. Sumatera Selatan 2
25. Kepulauan Riau 2
26. Kalimantan Barat 2
27. Sulawesi Tenggara 1
28. Aceh 0
29. Bengkulu 0
30. Nusa Tenggara Barat 0
31. Sulawesi Utara 0
32. Gorontalo 0
33. Sulawesi Barat 0
34. Maluku 0
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 23 April 2022: Tambah 522 Kasus Baru, 2.082 Sembuh
Ahli Epidemiologi Ungkap Penyebab yang Bisa Picu Kasus Covid-19 Bertambah Pasca Mudik Lebaran
Diberitakan Tribunnews.com, Ahli Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan kemungkinan kasus Covid-19 meningkat setelah mudik akan tetap ada.
"Karena apa, pertama yang kita hadapi adalah pandemi. Artinya konteks saat ini varian Omicron dan turunan semakin terbukti jelas bahwa mereka mampu bersirkulasi," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (20/4/2022).
Bukan hanya pada orang yang belum divaksin, namun juga ke orang yang sudah memiliki antibodi.
Baik setelah terinfeksi atau divaksinasi.
Meski orang yang memiliki antibodi lebih kecil kemungkinan untuk bergejala dan mengalami long covid, tapi tetap bisa terinfeksi.
Ketika terinfeksi, tentunya bisa menularkan kepada orang yang belum divaksinasi.
Terutama, kelompok rawan seperti orang lanjut usia, komorbid, atau anak di bawah usia lima tahun yang belum bisa divaksinasi.
Menurut Dicky, hal ini harus menjadi kesadaran dan kewaspadaan bersama.
Apa proteksi dari vaksinasi atau orang yang terinfeksi akan menurun setelah 4 bulan.
Sehingga, orang-orang yang sudah memilki antibodi juga berisiko untuk terpapar kembali.
Jangan lupa, jika ada kelompok masyarakat yang belum memilki antibodi.
"Memang belum divaksinasi. Bawah lima tahun, dan juga kelompok memang memilki pemahaman ketidakpercayaan terhadap vaksin. ini kan merupakan populasi rawan," ucapnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Galuh Widya Wardani)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona