News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia: Total 6.530 Kasus Aktif, Jawa Barat Terbanyak

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Covid-19 - Total kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 6.530 kasus. Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia hingga Sabtu (7/5/2022) pagi.

Diketahui, kasus baru Covid-19 di Indonesia bertambah 245 pasien pada Jumat (6/5/2022).

Tambahan kasus Covid-19 hari ini mengalami penurunan dibanding Kamis (5/5/2022) yang berada di angka 250 kasus.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.047.986 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.

Informasi tersebut didapatkan berdasarkan data dari Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews Jumat Sore.

Baca juga: UPDATE Corona Indonesia Jumat, 6 Mei 2022: Tambah 245 Kasus, 329 Sembuh, dan 17 Meninggal

Sementara itu, total kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 6.530 orang.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan kemarin Kamis, yaitu 6.631 orang

Hari ini, Jawa Barat kembali menjadi daerah terbanyak penyumbang kasus aktif di Indonesia.

Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 Provinsi Jawa Barat mencapai 1.648 kasus.

Disusul Jawa Tengah, sebanyak 1.029 kasus aktif, kemudian Lampung berada di urutan ketiga dengan jumlah kasus aktif sebanyak 931 kasus.

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia per Jumat (6/5/2022):

- Jawa Barat: 1.648

- Jawa Tengah: 1.029

- Lampung: 931

- DKI Jakarta: 682

- Riau: 348

- Banten: 294

- DI Yogyakarta: 177

Baca juga: Tak Ada Kaitan Vaksin Covid-19 dengan Penyakit Hepatitis Akut Misterius pada Anak

- Papua: 176

- Sumatera Utara: 188

- Jawa Timur: 142

- Bali: 139

- Nusa Tenggara Barat: 117

- Nusa Tenggara Timur: 94

- Sumatera Barat: 91

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Picu Kenaikan Kasus di Afrika Selatan, Penyintas Omicron Berpotensi Terinfeksi

- Kalimantan Utara: 85

- Gorontalo: 79

- Sulawesi Utara: 68

- Kepulauan Riau: 66

- Papua Barat: 54

- Bengkulu: 37

- Sulawesi Selatan: 32

Baca juga: 40 Juta Orang di Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Booster Covid-19

- Kalimantan Tmur: 29

- Kalimantan Barat: 22

- Sumatera Tengah: 22

- Maluku Utara: 21

- Kalimantan Selatan: 20

- Jambi: 19

Baca juga: 10 Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayoritas Bergejala Ringan

- Sumatera Selatan: 16

- Aceh: 13

- Maluku: 13

- Sulawesi Utara: 10

- Bangka Belitung: 6

- Sulawesi Barat: 6

- Kalimantan Tengah: 2

Baca juga: Kabar Baik, Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran hanya Tinggal 10 Orang

KSP: Skema Endemi Covid-19 Menunggu Hasil Evaluasi Pasca Mudik

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI, Abraham Wirotomo, mengatakan bahwa penentuan skema menuju endemi Covid-19 masih menunggu hasil evaluasi pasca mudik lebaran.

Dia menyampaikan ini menyusul beredarnya informasi bahwa pemerintah telah mempersiapkan transisi perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19.

"Kita berharap tidak akan terjadi lonjakan lagi seperti di negara lain. Pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan," kata Abraham kepada wartawan, Kamis (5/5/2022)

Abraham mengakui, selama tujuh minggu terakhir, yakni sejak 24 Maret hingga 4 Mei 2022, Covid-19 sudah terkendali.

Baca juga: Update Covid-19 Global 5 Mei 2022: Total Infeksi Covid-19 515.204.531 Kasus

Hal it ditunjukkan oleh data Reproduction Rate (Rt) yang konsisten di angka 1. Selain itu, tambah dia, jumlah kasus Covid-19 per hari juga terus melandai.

"Per 3 Mei 2022, 107 kasus per hari, angka kematian 18 per hari, dan angka kasus aktif tinggal 6.951. Suatu hal yang patut kita syukuri dan apresiasi kepada nakes, TNI-Polri, dan satgas yang terus mengingatkan protokol kesehatan," tambah Abraham.

Dalam kesempatan itu, Abraham kembali menegaskan, pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi, meski beberapa indikator menunjukkan perbaikan.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Reza Deni)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini