Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebutkan evaluasi tiga minggu terakhir sejak pelonggaran kebijakan masker.
Sebelumnya Wiku menyebutkan jika memang terjadi tren kenaikan kasus.
Jika dilihat pada grafik kasus positif mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus 22 Mei 2022. Yaitu dari 1814 menjadi 2385 kasus mingguan.
Baca juga: Kasus Positif di Indonesia Meningkat 31 Persen dalam 3 Pekan Terakhir, Satgas Covid: Harus Waspada
"Kemudian pada kasus aktif harian, terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif 2 Juni 2022 yaitu 3105 menjadi 3433 kasus aktif harian," ungkap Wiku pada konferensi pers, Rabu (8/6/2022).
Menurut Wiku perkembangan kasus harian yang masih fluktuatif. Namun kondisi tersebut masih terkendali.
Baca juga: Meski Bukan Syarat Perjalanan, Wiku Himbau Masyarakat Lakukan Tes Antigen atau PCR Secara Mandiri
Terbukti kasus infeksi harian secara nasional masih di bawah rata-rata dunia.
"Satu banding 60 kasus per seribu penduduk,yang juga menurun dengan diikuti tingkat kesembuhan tinggi. Yaitu mencapai 97,36 persen. Angka ini masih berdiri di atas kesembuhan dunia," papar Wiku lagi.
Baca juga: CDC AS Sempat Rekomendasikan Pakai Masker, Monkeypox Bisa Menular Melalui Udara?
Di sisi lain, Satgas Covid-19 menurut Wiku selalu melakukan monitoring setiap hari.
Tujuannya untuk menjaga tetap terkendalinya tingkat kasus keterisian tempat tidur atau BOR.
Begitu juga dengan angka kesembuhan dan kematian karena Covid-19. Wiku menyebutkan jika pemerintah mengambil keputusan dengan data pendukung terkait. Serta rekomendasi para ahli kesehatan
Termasuk implementasi pelonggaran penggunaan masker di ruangan terbuka.
Lalu kapankah Indonesia bisa bebas masker?
Menurut Wiku dalam menentukan langkah kedepannya, pemerintah terus memantau perkembangan dan melihat penanganan Covid-19 dari berbagai negara.