TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (13/6/2022).
Terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 591 kasus.
Sebelumnya, Minggu (12/6/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 551 kasus.
Bertambahnya 591 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.061.079 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com dari Satgas Covid-19 pada Senin pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di DKI Tembus 2.000, Wagub Riza Patria Ungkap Penyebabnya
Kabar baiknya, sebanyak 390 orang dinyatakan sembuh.
Jumlah sembuh diketahui menjadi 5.899.501 orang.
Sementara itu, orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 9 orang.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 156.652 orang.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Anjurkan Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga, Khususnya untuk Kelompok Rentan
Sulit Hindari Varian Baru Covid-19, Pemerintah Perlu Perkuat Sistim Kesehatan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, situasi pandemi global, khususnya daerah tetangga Singapura, Malaysia dan Australia sangat berpengaruh dengan keadaan Tanah Air.
Namun, melindungi negara dari pandemi dengan cara blokade atau menutup pintu masuk tidak begitu efektif.
Hal ini disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.
"Karena sejarah wabah dan secara sains membuktikan, termasuk pelajaran Covid-19 ini. Yang bisa melindungi satu negara dari potensi lonjakan atau perburukan adalah mengandalkan kekuatan sistim kesehatan," kata Dicky pada Tribunnews, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Update Covid-19 Global 13 Juni 2022: Total Infeksi Corona 540,4 Juta Kasus, Total Pulih 515,6 Juta
Artinya, ketahanan kesehatan Nasional yang akan meredam. Yaitu dengan kemampuan deteksi dan survelens. Bukan hanya suvelens konvensional, tapi juga survelens genomic.
Kemudian diperlukan modal imunitas di tiap-tiap wilayah. Dalam hal ini kata Dicky, pada varian Omicron beserta sub varian harus merujuk pada tiga dosis vaksin Covid-19.
"Ketika Singapura terdeteksi sub varian BA.4 dan BA.5 bahkan di negara kawasan Eropa dan Amerika, hanya perkara waktu saja terdeteksi di Indonesia," kata Dicky lagi.
Saat ini sulit menghindari masuknya satu varian atau sub varian baru. Karena ketika suatu kasus ditemukan, berpotensi menyebar.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di DKI Jakarta Tembus 2.000, Masyarakat Diimbau Patuh Jalankan Prokes
Dan ini kata Dicky berpotensi akan menambah kasus infeksi di Indonesia. Dan itu sudah terbukti di banyak negara. Di antaranya seperti Taiwan,Cina, jepang dan lainnya.
Kasus infeksi sulit untuk dihindari karena kemampuan sub varian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan bersirkulasi dan menginfeksi.
"Bahkan pada orang yang sudah divaksinasi. Tapi mayoritas mereka yang terinfeksi memang tidak bergejala," tutupnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)