"Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,” kata dr. Syahril pada konferensi pers secara virtual di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Jangan Lengah, Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Telah Terdeteksi di Indonesia
Ada 3 negara yakni Afrika Selatan, Portugal, dan Chili, yang kenaikan kasus Covid-19 dikaitkan dengan meningkatnya kasus BA.4 dan BA.5.
Sementara di Indonesia kasus adanya BA.4 dan BA.5 dimulai pada awal Juni 2022.
Dikatakan dr. Syahril, yang perlu diwaspadai yaitu immune escape, artinya imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron.
Apa saja gejala BA.4 dan BA.5?
Secara keseluruhan, gejala Covid-19 tetap cukup konsisten.
Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 tampaknya tidak menjadi perbedaan besar dari gejala Omicron lainnya, kata Thomas Russo, M.D., profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Celiac? Gangguan Autoimun Karena Konsumsi Gluten, Ketahui Gejalanya
Mereka juga tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak lebih parah daripada versi sebelumnya dari Omicron, dikutip dari Prevention.
Gejala Covid-19 yang paling umum menurut CDC, meliputi:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh