News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengenal Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Gejalanya hingga Asal Muasal

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron.

TRIBUNNEWS.COM - Informasi tentang virus corona varian Omicron BA.4 dan BA.5, dapat disimak di sini.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi subvarian baru Covid-19, yakni Omicron BA.4 dan BA.5.

Melalui data Kemenkes, terdapat empat kasus varian baru Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan pada 6 Juni 2022 lalu.

Dari total 4 kasus ini, 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali.

Baca juga: Menkes Ungkap Kronologi Masuknya Sub Varian Omicron BA.4 dan BA.5 ke Indonesia 

Baca juga: Kenali Gejala Omicron, 8 Orang di Indonesia Sudah Terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5

Sisanya positif varian Covid-19 Omicron BA.5, yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei 2022.

Gejala Omicron BA.4 dan BA.5

Ada beberapa gejala pasien BA.4 dan BA.5, yakni:

- Demam atau kedinginan

- Batuk

- Sesak napas

- Kelelahan

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Hilangnya rasa atau bau

- Sakit tenggorokan

- Hidung tersumbat atau pilek

- Mual atau muntah

- Diare

- Pilek

Tidak sepenuhnya jelas dari mana Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 berasal.

Namun, subvarian ini telah terdeteksi pada tingkat rendah di beberapa negara di Afrika Selatan dan Eropa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan pada bulan Mei bahwa varian tersebut telah terlihat di Botswana, Afrika Selatan, Jerman, dan Denmark, di antara negara-negara lain.

Pemerintah Monitor Kapasitas RS dan Obat

Abraham Wirotomo selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden mengatakan, pemerintah terus melakukan monitoring kapasitas rumah sakit, obat, dan oksigen untuk menghadapi masuknya Omircron BA.4 dan BA.5.

"Kita tidak boleh lengah, jangan terjegal menjelang finis," kata Abraham, Senin (13/6/2022).

Beberapa waktu ini, kasus Covid-19 pasca Lebaran mengalami kenaikan.

Baca juga: Menkes Prediksi Puncak Kasus Virus Corona Varian BA.4 dan BA.5 Terjadi Pada Minggu Kedua Juli

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo (Kantor Staf Presiden)

Omircron BA.4 dan BA.5 menjadi penyabab kenaikan kasus tersebut.

Diketahui, per 9 Juni 2020, terdapat penambahan 556 kasus.

Abraham mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 sejauh ini di Indonesia terpantau baik, karena angka positivity rate dan transmisi dilaporkan rendah.

Meski demikian, Abraham mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster bagi yang belum.

“Kenaikan angka kasus kita lihat sebagai warning. Kalo kita mau menjaga Indonesia tetap on track menuju endemi maka kita jangan abai protokol kesehatan dan menolak vaksin booster," ujar Abraham.

Tanggapan Menparekraf

Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) minta masyarakat tetap waspada pada varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang juga sudah masuk ke Bali.

"Ini yang sekarang kita evaluasi dan tentunya menunggu identifikasi dari para ahli Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19, kita menunggu," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).

Dia meminta masyarakat waspada sambil mengikuti arahan pemerintah, terutama untuk menyikapi agar pandemi Covid-19 tetap terkendali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) RI Sandiaga Uno saat menghadiri secara daring kegiatan jumpa Halal Bihalal dengan seluruh komunitas penggerak OK OCE di Indonesia, Senin (30/5/2022). (ist)

"Kekhawatiran itu selalu ada, tapi saya optimistis jika kita disiplin mengikuti arahan pemerintah kita bisa melewati varian baru ini seperti kita melewati kondisi sebelumnya," tutur Sandiaga.

Ia mengatakan, penting untuk menjaga momentum karena saat ini pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang terus tumbuh, khususnya di Bali.

Saat ini pergerakan wisatawan nusantara ke Bali sudah mencapai 70 persen dan wisatawan mancanegara sekitar 30 persen.

"Ini yang kita akan genjot di akhir tahun mudah-mudahan wisatawan nusantara balik 100 persen sebelum angka pandemi atau pada 2019 dan mudah-mudahan bisa mencapai 50 sampai 70 persen untuk wisatawan mancanegara. Harapannya 1,1 juta lapangan kerja tercipta sebagai bagian dari kepulihan ekonomi kita," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald/Yunita Rahmayanti/Dennis Destryawan/Reza Deni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini