Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang dimulainya masa sekolah Kembali, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Salah satu rekomendasi IDAI adalah siswa wajib vaksin covid-19 lengkap.
Rekomendasi ini mengikuti situasi terkini terkait Covid dan penyakit menular lainnya pada anak.
Baca juga: Australia Mulai Suntikkan Vaksin Dosis Keempat karena Ancaman Varian Baru Omicron
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengungkapkan keberadaan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 jauh lebih mudah menular dibanding varian awalnya.
Sehingga, sub varian baru ini berpotensi menyebabkan gelombang kasus berikutnya.
Data terkini menunjukkan adanya peningkatan kasus COVID-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan.
"Selain itu juga ada peningkatan kasus Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long COVID-19 pada anak di Indonesia," ungkapnya pada keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).
Baca juga: 11 Rekomendasi Terbaru IDAI Terkait PTM Selama Pandemi Covid-19
IDAI juga menyoroti dengan musim liburan panjang ini, kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan yang mengalami penurunan.
Padahal anak memiliki risiko yang sama dengan dewasa untuk terinfeksi COVID-19, bahkan berpotensi mengalami komplikasi MIS-C dan Long COVID-19.
Pencegahan adalah yang utama. IDAI pun menghimbau orangtua untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian di masa liburan sekolah.
Serta mengajarkan anak supaya cakap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan terbukti efektif mencegah berbagai penyakit infeksi, termasuk COVID-19.
Baca juga: Penyelenggaraan PTM 100 % Harus Kedepankan Faktor Kebersihan Lingkungan dan Kesehatan
"Agar kebiasaan baik yang terbentuk selama masa pandemi harus dipertahankan, bahkan semakin ditingkatkan pada situasi adanya kenaikan kasus,” kata Ketua Satgas Covid IDAI, dr Yogi Prawira, SpA(K).
IDAI juga berharap pemerintah meningkatkan 3T (testing, tracing dan treatment) serta menampilkan data terkini kasus COVID-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan, termasuk pada usia bayi dan anak.