Ada beberapa perkembangan dan gejala dari sub varian BA.5 dalam menginfeksi tubuh yang perlu diketahui.
Satu di antaranya adalah menginfeksi lebih cepat menular dan mirip gejala Influenza.
Beberapa gejala dan perkembangan dari sub varian BA.5 ini disampaikan oleh Guru Besar Departemen Patologi Klinik Universitas Kristen Krida Wacana, Prof Dr dr Tony Loho DMM Sp PK (K).
Menurutnya, sub varian ini bisa menginfeksi lebih cepat.
Terbukti jumlah kasus yang terjadi terus meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Dan itu juga terlihat di laboratorium. Dimana kurang lebih memeriksakan tes PCR positif itu," ungkapnya pada seminar virtual, Senin (29/8/2022)
Sebelum sub varian ini muncul, ada sekitar 10-30 orang yang melakukan pemeriksaan.
Dan ternyata yang positif pun sedikit, yaitu hanya sekitar 10-20 persen.
Namun setelah adanya sub varian baru ini, angka testing jauh meningkat.
Kurang lebih di rumah sakit bisa mencapai 100 orang per hari.
Lalu persentase positif itu meningkat sampai 50-60 persen.
Dari fakta itulah terlihat jika varian ini lebih mudah menular.
Tidak Ada Gejala Khas, Mirip Influenza
Sementara itu, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prasenohadi menyatakan subvarian baru COVID-19 kemampuan varian semakin tidak menunjukkan kekhasan gejala.
Karena belakangan, gejala yang dimunculkan mirip dengan penyakit Influenza.
Hal ini mungkin saja karena vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat. Sehingga membuat tubuh lebih kuat hadapi virus.
"Namun ini akan menjadi problem karena keluhannya sama dengan Influenza sehari-hari hadapi," katanya lagi.
Masalah yang ditimbulkan adalah apakah jumlah kasus harian Covid-19 saat ini benar-benar sesuai.
Atau, sebenarnya jauh lebih banyak karena tidak ada keluhan yang terlalu berat saat terinfeksi.