TRIBUNNEWS.COM - Pada Rabu (7/9/2022), terjadi penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia.
Kementerian Kesehatan mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.513 kasus pada hari ini.
Jumlah penambahan kasus hari ini lebih sedikit dibandingkan dengan tambahan hari sebelumnya, yakni 3.607 kasus.
Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.382.002 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Angka kesembuhan dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 3.505 orang dinyatakan sembuh.
Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 6.186.166 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 21 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 157.717 orang.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.
Masalah Lain Selain Covid-19
Ketua umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dr. Diah Setia Utami menjelaskan selama pandemi Covid-19, ada masalah kesehatan lain yang dialami masyarakat.
Yakni rasa takut akibat kondisi yang tidak menentu.
"Jadi utamanya rasa takut atau kecemasan berlebihan, karena semua terkait Covid-19 ini kan tidak ada kejelasan. Kapan berhenti, kapan terinfeksi," kata Diah, Selasa (6/9/2022) dikutip dari Tribunnews.com.
Adapun kecemasan berlebihan memiliki ciri-ciri sebagai berikut memiliki tanda keringat, berdebar-debar, tidak nyaman dengan kondisi fisik, sulit tidur.
Baca juga: China Setujui Penggunan Vaksin Covid-19 yang Dihirup Melalui Mulut
Ini tentunya bisa berpengaruh ke daya tahan tubuh.
Sakit kepala, badan lelah, serta sakit-sakit ke otot.
"Itu awal gangguan mental. Jadi tidak ujug-ujug datang depresi. Kayak sakit maag ga sembuh-sembuh psikis dan fisik enggak bisa dipisahkan," jelas Diah.
Selain di Indonesia, dari data hasil analisis dari pasien di AS dan beberapa negara menemukan, dalam dua bulan pertama terinfeksi Covid-19 orang lebih cenderung mengalami kecemasan dan depresi daripada orang yang menderita infeksi saluran pernapasan jenis lain.
Bahkan hingga dua tahun setelahnya, orang-orang akan tetap berisikomengalami kabut otak (brain fog), psikosis, kejang, dan demensia.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)