"Kami belum sampai di sana, tetapi akhir pandemi sudah di depan mata," tambahnya.
Dilansir Aljazeera, Kamis (15/9/2022), Tedros mengatakan, virus yang telah menewaskan jutaan orang dan menginfeksi 606 juta masyarakat di seluruh dunia telah turun ke level terendah pada pekan lalu.
“Jika kita tidak mengambil kesempatan ini sekarang, kita akan menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan, dan lebih banyak ketidakpastian,” ucap Tedros.
Dalam upaya membantu negara-negara melakukan pengendalian virus, WHO pun menerbitkan enam ringkasan kebijakan.
Tedros mendesak para pemimpin negara di seluruh dunia untuk memvaksinasi 100 persen kelompok berisiko tinggi dan terus melakukan pengujian terhadap virus.
Selain itu, WHO memperingatkan, adanya kemungkinan gelombang virus di masa depan.
WHO juga mengatakan, negara-negara perlu menjaga pasokan peralatan medis dan petugas kesehatan yang memadai.
"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," kata Maria Van Kerkhove, ahli epidemiologi senior WHO.
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Mikael Dafit Adi Prasetyo)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona