TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah merilis perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang bertambah sebanyak 1.344 kasus pada Senin (26/9/2022).
Penambahan kasus hari ini, kembali mengalami penurunan kasus dibandingkan pada Minggu (25/9/2022) kemarin, di angka 1.441 kasus.
Artinya, dalam satu minggu terakhir, kondisi Covid-19 di Indonesia mengalami perbaikan.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, total kasus terkonfirmasi virus corona sebanyak 6.423.873 kasus hingga Senin ini.
Kemudian, untuk kasus sembuh dari Covid-19 di Indonesia bertambah 2.842 orang.
Total pasien sembuh dari Covid-19 pun berjumlah 6.244.549 orang.
Baca juga: Update Covid-19 Global 26 September 2022: Total Infeksi 620,2 Juta, Jumlah Pasien Sembuh 600,3 Juta
Sementara itu, untuk kasus meninggal akibat Covid-19 hari ini bertambah 22 orang.
Sehingga, total kasus kematian akibat virus Corona mencapai 158.036 jiwa.
Adapun untuk kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 19.288 kasus pada Senin (26/9/2022).
Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada meski Akhir Pandemi di Depan Mata
Diberitakan Tribunnews.com, Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro, mengatakan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
Meski demikian, status pandemi masih dinyatakan tetap berlangsung oleh WHO.
WHO diketahui merupakan badan yang memiliki otoritas untuk menilai status kedaruratan Covid-19 di seluruh dunia.
“Kita mendapat kabar baik, bahwa Direktur WHO dr Tedros Adhanom pada 1 September 2022 yang lalu telah menyatakan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata,” kata Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (23/9/2022).
Reisa pun menilai, saat ini seluruh negara termasuk Indonesia berusaha mencapai garis akhir pandemi lewat kerja sama untuk berupaya dan tetap waspada menyelesaikan pandemi.
“Kita semua warga negara Indonesia harus saling bekerja sama dengan baik antar berbagi pihak, untuk mendukung keberhasilan kita melawan Covid-19,” ucap Reisa.
Reisa juga menjelaskan, WHO telah mengeluarkan enam kertas kebijakan atau policy briefs sebagai rujukan semua negara dan otoritas kesehatan negara-negara di dunia dalam langkah penutupan pandemi Covid-19.
“Enam panduan tersebut memuat tindakan-tindakan penting yang dapat diterapkan oleh pembuat kebijakan nasional dan daerah,” kata Reisa.
Baca juga: Pemulihan Long Covid-19 Tidak Bisa dengan Obat Warung, Dokter Beri Penjelasan
Lebih lanjut, Reisa mengatakan, terdapat beberapa indikator bagi suatu negara untuk masuk ke fase endemi.
Dimulai dari laju penularan kasus hingga tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) dalam waktu enam bulan.
“Indikator suatu negara siap masuk ke fase endemi adalah laju penularan kasus harian harus kurang dari 5 persen, angka kasus aktif kurang dari 5 persen, tingkat kematian atau fatality rate sekitar 2 persen, dan tingkat keterisian tempat tidur kurang dari 5 persen,” jelasnya.
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Taufik Ismail)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona