Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril, kenaikan kasus memang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan saat munculnya sub varian BA.4 dan BA.5.
Namun, masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Ini jadi catatan bagi kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan sub varian baru XBB dan XBB.1," kata Syahril dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022).
Di sisi lain, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62 persen masih jauh dari target 50 persen.
Baca juga: Menkes Mengira Awal Kasus Gagal Ginjal Akut karena Virus Covid-19, Ternyata karena Senyawa Kimia
Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87 persen dan dosis kedua persen
"Memang untuk booster masih jauh dari target 50 persen karena berbagai sebab. Kita akan menggerakan ulang lagi vaksinasi booster, karena kita yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat," tegas Syahril.
Peningkatan vaksinasi booster juga bagian dari strategi pemerintah untuk Indonesia bisa mengakhiri Covid-19.
Menurut Syahril ada enam langkah atau upaya Indonesia bisa bebas Covid-19.
Selain capaian booster, yakni meningkatkan edukasi ke masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan jadi syarat, jangan dikendorkan dulu. Ini bagian dari pelindungan dan pencegahan kita," katanya lagi.
Selain itu, rumah sakit diminta agar tetap siaga.
Kemudian, masyarakat dimnita bersama-sama mengawal dan mengakhiri penularan Covid-19 dengan baik.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Aisyah Nursyamsi)