Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian penyintas Covid-19 kerap ditemui mengalami peningkatan kadar gula darah.
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr dr Fatimah Eliana Taufik Sp.Pd, K-EMD, FINASIM pun memberikan tanggapan.
Menurutnya, ada dua hal kenapa hal ini bisa terjadi.
Pertama, bisa jadi pasien tidak menyadari bahwa dirinya memiliki potensi penyakit gula.
"Tahu-tahu ketika dia dirawat sebagai pasien Covid-19, menginap ke ruang IGD, atau pun ICU dicek gula darah tinggi. Jadi awalnya dia memang ada Diabetes tapi tidak menyadari," ungkapnya pada webinar, Kamis (10/11/2022).
Baca juga: Manfaat Terong untuk Kesehatan, Bantu Kontrol Berat Badan hingga Gula Darah
Kedua, bisa juga karena obat-obatan.
Pada saar Covid-19, pasien kerap mengonsumsi obat bukan berdasarkan arahan dokter.
"Saran dari tetangganya atau temannya sehingga mengonsumsi obat sembarangan," papar dr Fatimah lagi.
Pada obat tertentu, pasien yang memiliki bakat penyakit gula atau kencing manis dapat menyebabkan kadar gula langsung naik.
Ia pun menelan bahwa bukan Covid-19 yang menjadi penyebab Diabetes.
Apa solusinya?
Pada pasien yang benar-benar alami Diabetes, maka akan diobati dengan pengobatan biasa.
"Bisa dengan obat-obatan, bahkan mungkin perlu dengan insulin, disertai gaya hidup dan sebagainya," katanya lagi.
Tapi banyak juga pasien tersebut tidak jadi dengan diabetes.
Atau, tidak perlu obat-obatan sehingga cukup dengan terapi yang diberikan saat masih alami Covid-19.
"Dia bisa bebas dari Diabetes, tapi tetap harus dijaga pola makan seumur hidup dia. Khawatirnya terjadi peningkatan gula lagi,"tutupnya.