"Kemampuan menilai risiko secara mandiri itu dilihat tadi kondisi kita nih lagi sakit tidak, sakitnya tidak mesti Covid, bisa flu, atau yang berpotensi menular melalui udara nah kita harus pakai masker," ujar Dicky.
Vaksinasi Tetap Digalakkan
Selain itu, Presiden Jokowi pun meminta agar vaksinasi Covid-19 tetap digalakkan .
"Vaksinasi harus terus digalakkan karena ini akan membantu meningkatkan imunitas dan masyarakat harus semakin mandiri dalam mencegah penularan, mendeteksi gejala, dan mencari pengobatan," kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (30/12/2022)
Jokowi menambahkan para tenaga kesehatan hingga aparat harus tetap bersiaga untuk memberi layanan vaksinasi bagi masyarakat.
"Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di tingkat pusat dan daerah pun tetap dipertahankan untuk merespons bila terjadi penyebaran Covid-19," katanya.
Alasan PPKM Dicabut
Presiden Jokowi mengatakan pencabutan PPKM dilakukan dengan melihat berbagai pertimbangan.
Satu di antaranya 98 persen penduduk Indonesia telah memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19.
Hal tersebut merupakan hasil Sero Survei untuk melihat jumlah populasi penduduk yang telah memiliki antibodi terhadap virus Corona.
"Pencabutan PPKM ini benar-benar karena kita melihat kasus Covid-19 di Tanah Air. Dan sudah dilakukan sero survei, yang tadi sudah saya tunjukkan di layar, dan hasilnya sudah menunjukkan bahwa sudah lebih dari 98 persen penduduk kita sudah memiliki kekebalan terhadap Covid-19," kata Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (30/12/2022).
Dalam mengambil keputusan ini, Jokowi menegaskan pemerintah tak asal mencabut PPKM.
Namun pengambilan kebijakan ini dilandasi kajian-kajian sains, termasuk masukan dari para epidemiolog tentang imunitas masyarakat dan perkembangan virus Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah telah memantau perkembangan dua hal tersebut selama 10 bulan lalu, hingga akhirnya memutuskan mencabut penerapan PPKM di seluruh Indonesia.