News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cerita Presiden Jokowi saat Awal Pandemi Melanda Indonesia, 80 Persen Menteri Setuju Lockdown

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan saat menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2023 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023). Jokowi bercerita saat awal pandemi melanda Indonesia 80 Persen Menteri Kabinet Indonesia Maju setuju dengan lockdown

Dikatakan saat itu pemerintah masih bingung apa yang harus dilakukan kala pandemi melanda.

"Apa yang harus kita putuskan, kita bingung cari APD karena semua APD. Kita rebut vaksin karena semua negara cari vaksin? Kita juga kejar-kejaran mencari obat," lanjutnya.

"Pada saat Puncak kita keteteran manajemen kita menyiapkan oksigen dan kita ingat saat itu semua mall tutup, semua pasar tutup, bioskop tutup, tempat-tempat ibadah semuanya tutup dari masjid, gereja, vihara, pure tutup semuanya," sambungnya

Kemudian dikatakan Presiden Jokowi budaya tolong menolong yang membuat Indonesia bisa melewati masa pandemi Covid-19.

"Kita ini sering lupa kalau sudah enak. Lupa kalau sekarang normal meskipun ini masih pada masa transisi. Tapi yang saya sangat senang dan sangat menghormati budaya kita budaya tolong-menolong antar tetangga. Antar kawan, antar sesama, pada saat pademi, saling membantu saling bergotong-royong, saling bergandengan, itulah negara kita Indonesia, negara Pancasila," tuturnya.

Sejak ditemukan pertama kali tanggal 2 Maret 2020, kasus baru virus corona atau Covid-19 di Indonesia mulai terkendali pada tahun 2022.

Baca juga: Update Covid-19 di Indonesia 29 Januari 2023: Tambah 165 Kasus, Lebih Sedikit dari Hari Sebelumnya

Bahkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bulan Juli hingga Agustus 2022 lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.

Di bulan Juli hingga Agustus 2022 hampir seluruh dunia mengalami kenaikan yang tinggi karena varian Omicron B4 dan B5.

Sementara di Indonesia pada bulan tersebut termasuk satu dari beberapa negara seperti India dan Cina yang kenaikannya sangat sedikit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini