News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tambah Lagi, Kasus Covid-19 Subvarian Orthrus Jadi 34 Orang

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19. Kasus positif subvarian orthrus atau CH.1.1 kembali bertambah. Tercatat, 34 org positif, varian orthrus omicron CH.1.1 di jakarta, sisanya luar DKI.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kasus positif covdid-19 subvarian orthrus atau CH.1.1 kembali bertambah.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila dr. Ngabila Salama, MKM

Baca juga: Subvarian Orthrus Masuk Indonesia, Akankah Picu Gelombang Kasus? Begini Kata Pakar

"Sudah ditemukan 34 org positif varian orthrus omicron CH.1.1 di jakarta dimana 21 org domisili jakarta dan 13 org lainnya domisili luar Jakarta," ungkapnya pada keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Selasa (28/2/2023).

Dari 34 yang positif subvarian Orthrus satu di antara adalah orang balita, 28 orang usia dewasa dan lima orang lainnya merupakan lanjut usia.

Sedangkan status vaksinasi, 10 persen belum vaksinasi sama sekali.

Kemudian 15 persen sudah dosis 2 dan75 persen sudah dosis 3.

Baca juga: Subvarian Orthrus Masuk Indonesia, Akankah Picu Gelombang Kasus? Begini Kata Pakar

Pada 34 orang yang positif, sekitar 25 persen tanpa gejala dan 75 persen bergejala ringan.

"Semua sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal atau dirawat di rumah sakit," paparnya lagi.

Sebagai informasi, kasus Orthrus pertama kali ditemukan di DKI Jakarta pada 4 November 2022.

Pandemi Covid-19 Masih Terkendali

Kondisi pandemi Covid-19 Jakarta disebut masih terkendali karena tidak sertai dengan kenaikan kasus kematian atau perawatan rumah sakit yang signifikan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Ngabila Salama, MKM.

Baca juga: Kemenkes Catat Ada Konfirmasi 14 Kasus Subvarian Omicron Orthrus di Indonesia

"Sangat terkendali, walaupun ada kenaikan kasus, tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit yang signifikan," ungkapnya pada Tribunnews, Selasa (28/2/2023).

Namun, dr Ngabila mengungkapkan jika dilakukan pemantauan hingga dua minggu ke depan.

Ilustrasi covid (Freepik)

Lebih lanjut, dr Ngabila mengatakan jika kemungkinan besar puncak gelombang Kraken (XBB.1.5) telah dilewati.

Yaitu pada kisaran 13-19 Februari 2023 kemarin.

Selain itu dr Ngabila menjelaskan jika kadar imunitas yang tinggi dan cukup merata, membuat beberapa subvarian Omicron tidak berkembang dominan di Indonesia.

"Apa pun variannya, jangan panik. Cegah sakit dengan memakai masker di tempat padat, dan hindari interaksi dengan orang yang sedang sakit," papar dr Ngabila lagi.

Ia pun mengingatkan jika sakit pernapasan tidak hanya Covid-19 saja tapi juga ada influenza, campak, tuberkolosis dan sebagainya.

Dr Ngabila pun mengajak untuk mencegah angka kematian dan komolikasi dengan vaksinasi Covid-19 dosis keempat.

"Selagi ada dan gratis dari pemerintah, apalagi ada beberapa negara yang mewajibkan sudah booster, sebaiknya masyarakat antisipatif dan melakukan pencegahan saki," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini