Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi resmi mengumumkan Indonesia telah memasuki era endemi pada Rabu (21/6/2023).
Meski masuk era endemi, potensi Covid-19 masih tetap ada.
Karena itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan, pemerintah tetap siap siaga menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
"Pemerintah tetap siaga dalam menghadapi potensi kedaruratan di masa yang akan datang dengan selalu meningkatkan kemampuan mendeteksi mencegah dan menanggulangi bencana," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).
Pihaknya meminta masyarakat untuk mengikuti anjuran-anjuran pemerintah untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat di masa endemi saat ini untuk menghindari penularan Covid-19 dan juga penyakit lainnya.
Baca juga: Indonesia Masuk Endemi, Muncul Wacana Vaksin Covid-19 Akan Berbayar, PB IDI Beri Usulan
"Kepada seluruh masyarakat diminta untuk tetap menerapkan prinsip dari hati-hatian dalam menjaga kesehatan saat melakukan kegiatan sosial dan ekonomi secara aktif," ungkap dia.
Adapun alasan pemerintah mengubah status kedaruratan karena kasus Covid-19 saat ini turun lebih dari 97 persen dari rata-rata saat puncak gelombang kedua Covid-19 Omicron.
"Rata-rata penambahan kasus positif harian selama bulan Januari sampai dengan Juni 2023 hanya sebesar 533 kasus positif," kata Wiku.
Baca juga: Setuju Status Pandemi Covid-19 Dicabut, PB IDI Beri Tiga Catatan yang Perlu Diterapkan Masyarakat
Meski sudah masuk era endemi, Wiku menyebut bahwa bukan berarti penyakit Covid-19 hilang dari Indonesia sepenuhnya.
Tapi sudah menurun risikonya untuk menular.
"Maka dari itu tetap penting untuk menjaga diri agar senantiasa terhindar dari virus covid 19 dengan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak yang selalu kita terapkan selama 3 tahun ke belakang seharusnya masyarakat sudah terbiasa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS dalam kegiatan sehari-hari," jelas dia.