News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Covid-19 Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Indonesia Juga Meningkat, Ini Imbauan Kemenkes

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19. Saat kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan di beberapa negara tetangga seperti di Singapura dan Malaysia, Indonesia juga meningkat.

Sebagai informasi, China mengalami lonjakan penyakit pernapasan serius mirip influenza sejak Oktober 2023.

Menurut laporan, lonjakan tersebut disebabkan oleh pencabutan pembatasan Covid-19.

Selain itu juga disebabkan oleh peredaran patogen yang diketahui, yaitu influenza dan infeksi bakteri umum yang menyerang anak-anak, termasuk pneumonia mikoplasma.

Namun menurut WHO belum mendeteksi adanya patogen yang tidak biasa atau baru di bagian utara negara itu.

Kemenkes Singapura Imbau Ikuti Perkembangan Vaksin Covid-19
Kementerian Kesehatan Singapura menyarankan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19.

Ia merekomendasikan dosis tambahan sekitar satu tahun setelah dosis vaksin terakhir untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang yang rentan secara medis, serta penghuni fasilitas perawatan lansia.

“Di luar kelompok ini, semua individu berusia enam bulan ke atas juga didorong untuk menerima dosis tambahan, terutama bagi petugas kesehatan dan anggota rumah tangga/pengasuh individu yang rentan secara medis,” tambahnya.

Ia menjelaskan, vaksinasi Covid-19 bisa didapatkan di Pusat Pengujian dan Vaksinasi Bersama.

Kemenkes Malaysia Laporkan Kasus Covid-19 Naik 57,3 Persen

Tidak hanya Singapura, Malaysia juga melaporkan kasus Covid-19 yang naik dratis.

Dalam laporan Kementerian Kesehatan Malaysia, dari tanggal 19-25 November 2023 ada 3.625 kasus Covid-19 di Negeri Jiran atau meningkat 57,3 persen dibandingkan pada 12-18 November 2023 yakni 2.305 kasus.

"Mayoritas kasus (48,0 persen) terjadi pada mereka yang berusia antara 20 hingga 40 tahun dan di atas 98,0 persen saja gejala ringan,"
ujar Direktur Utama Kesehatan Dr Muhammad Radzi Bin Abu Hassan dikutip dari media lokal Malaysia, pada Senin (4/12/2023).

Radzi menyatakan, para pasien tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri dalam 14 hari sebelumnya.

Meski ada peningkatan kasus Covid-19, ia mengatakan, situasi kini terkendali dan tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada.

"Kementerian Kesehatan Malaysia akan terus memantau situasi dan variannya Covid-19 dari waktu ke waktu. Petugas kesehatan baik di fasilitas tersebut kesehatan masyarakat dan diminta untuk selalu waspada (waspada) dengan meningkatnya kasus Covid-19," pesan Radzi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini