Ia menuturkan, bahwa ibadah Haji itu meninggalkan segala perkara yang menyenangkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca: Gagal Berangkat, Jamaah Calon Haji Plus Datangi Travel
Baca: Idul Adha Jatuh pada Minggu 11 Agustus 2019, Berikut Keutamaan, Niat & Doa Puasa di Bulan Dzulhijjah
Ibadah Haji, menurut KH Mukhlas, meninggalkan kesenangan duniawinya, seperti meninggalkan rumah, kedudukan, hingga status sosial.
Itulah yang menyebabkan di Mekkah semua umat Islam sama.
“Haji itu kan napak tilas perjalanan Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim malang melintang di berbagai negara untuk menghadap Allah SWT. Sampai-sampai Allah SWT memerintahkan supaya putranya Nabi Ismail AS dikorbankan. Itu ujian dari Gusti Allah,” tambah KH Mukhlis.
Baca: Simak Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah Sebelum Idul Adha 2019
Baca: Niat Puasa Tarwiyah Idul Adha 2019, Bisa Hapuskan Dosa Setahun yang Lalu, Catat Tanggalnya
Ia lalu menerangkan bahwa Muslim yang tidak berangkah Haji mampu seperti yang menunaikan ibadah haji (mampu meninggalkan duniawi untuk mengejar pahala Allah SWT), maka mereka bisa memperoleh derajat seperti orang yang menunaikan Haji.
“Kalau muslim yang tidak berangkat mampu seperti itu, maka bisa memperoleh derajat orang haji. Tidak terjerat harta benda, kedudukan, materi dan semua yang bersifat duniawi. Kemudian menghadap Gusti Allah dengan tulus dan bersih. Ya, itu sama seperti naik haji,” terangnya.
Namun, jika sudah mampu melaksanakan ibadah Haji, baik secara ekonomi maupun fisik, tetap diwajibkan menunaikan ibadah Haji.
(Tribunnews.com/ Renald)(TribunJateng/ Fajar Bahruddin Achmad)