News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2022

18 Ton Obat-obatan Dikirim ke Arab Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia, Ada Oralit dan Tisu Basah

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah Haji Indonesia. 18 Ton Obat-obatan Dikirim ke Arab Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia, Ada Oralit dan Tisu Basah (Tribunnews/Bahaudin/MCH2019)

"Spesialis mikrobiologi klinik ini akan kita minta tolong tenaganya untuk mengendalikan pencegahan dan pengendalian infeksi selama di Arab Saudi, khususnya di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah karena saat ini, pelaksanaan Haji dalam musim pandemi, sehingga segala bentuk lapangan antisipatif harus kita lakukan,"kata
Sylvana.

Sylvana menyatakan, saat ini sudah ada tim advance dan beberapa dokter ahli yang sudah ditugaskan untuk melakukan persiapan baik KKHI Jeddah maupun Madinah.

Tes PCR

Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR kepada warga di Krukut, Taman Sari, Jakarta, Senin (10/1/2021). Ditargetkan sebanyak 500 warga mengikuti tes usap massal Covid-19 usai ditemukannya 36 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, hingga membuat 4 RT melakukan micro lockdown. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Budi Sylvana juga mengatakan, otoritas Arab Saudi memperbarui syarat masuk jemaah
haji ke Tanah Suci. Ia menyebut, pihak Arab Saudi memberi perpanjangan masa
berlaku hasil tes PCR.

Sebelumnya berlaku hanya 48 jam, kini menjadi 72 jam.

"Dua hari yang lalu mengatakan 48 jam sebelum masuk sebelum keberangkatan sudah
harus ada hasil PCR. Tapi ternyata diperbaiki lagi. Alhamdulillah syarat memasuki
Saudi adalah 72 jam sebelum keberangkatan," kata dia.

Dengan adanya perubahan syarat tersebut, ia meminta jemaah haji mematuhi betul
aturan terkait hasil PCR ini.

"Jadi mungkin perlu diinfokan juga kepada jemaah dan juga
seluruh petugas yang ada di lapangan bahwa bahwa hasil PCR itu harus sudah keluar
72 jam sebelum jemaah berangkat," sambungnya.

Jika tes PCR dilakukan lebih dari 72 jam, maka ia menegaskan, jemaah haji tidak dapat
diberangkatkan.

"Nanti hasil pemeriksaan itu keluarnya lebih dari itu?. Jadi tidak bisa
berangkat. Jadi jemaah yang yang hasil PCRnya belum keluar dari 72 jam itu mungkin
tidak diberangkatkan," tegas dia.

Selain syarat mengenai hasil tes PCR, otoritas Arab Saudi juga mensyaratkan jemaah
haji untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan vaksin meningitis.

Sylvana juga menyebut 95,7 persen jemaah haji Indonesia siap diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Artinya 95 persen jemaah ini sementara sudah bisa dikatakan siap untuk
diberangkatkan. Selebihnya masih terus melakukan pemeriksaan kesehatan," kata dia.

Hingga saat ini ia mengatakan, sebanyak 95 persen jemaah haji Indonesia telah
memenuhi syarat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap serta 95,7 persen jemaah juga telah
melakukan vaskin Meningitis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini