News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2022

Keajaiban Kurma Ajwa, Kurma Nabi Disebut Buah dari Surga  Penangkal Racun, Hanya Ditanam di Madinah

Penulis: Aji Bramastra
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja Castle Farm, sebuah perusahaan kurma di Madinah, Arab Saudi, tengah mengemas kurma Ajwa atau kurma Nabi sebelum diekspor ke berbagai negara termasuk Indonesia, Sabtu (24/7/2022). Kurma Ajwa merupakan buah yang digemari umat Islam dunia, karena direkomendasikan oleh Nabi Muhammad dalam hadits sebagai buah dari surga dan sebagai penangkal racun atau penyakit.

Di Indonesia misalnya, kurma Ajwa masih kalah mahal dari kurma Medjoul Super, kurma yang punya ciri khas fisik besar, dan seringkali diimpor dari California, Amerika Serikat.

Meski lebih mahal, tapi popularitas kurma Medjoul tak pernah bisa mengalahkan Ajwa.

Maklum, Medjoul yang harganya tembus Rp 250 ribu per kilogram itu, tak pernah secara khusus direkomendasikan langsung oleh Baginda Nabi Muhammad lewat hadits. Itulah mengapa kurma Ajwa, atau yang juga sering diistilahkan dengan Kurma Nabi, lebih populer.

Ajwa sendiri dihargai mahal bukan semata-mata karena ia berstatus sebagai kurma kegemaran Nabi Muhammad SAW, tapi lebih karena prosesnya yang memang rumit.

CEO Castle Farm Madinah, Raed mengatakan, dalam satu tahun, satu pohon kurma Ajwa hanya bisa dipanen satu kali saja.
Penanam kurma Ajwa hanya punya kesempatan dua bulan saja dalam satu tahun, sebagai penentu apakah pohonnya akan berbuah atau tidak.

Pohon akan mulai berbuah selalu saban Juli hingga awal September.

Pada fase ini, Madinah sedang panas-panasnya, sehingga inilah yang diyakini merangsang pohon untuk berbuah maksimal.

Kurma Ajwa (bdkpalembang.kemenag.go.id)

Pohon kurma Ajwa yang unik karena cebol alias tak bisa tinggi seperti pohon kurma umumnya itu, juga punya musuh berupa hama.

Perawatannya pun harus intens, agar mendapat buah terbaik.

Saat mulai berbuah di bulan Juli, buah harus ditutup semacam karung.

"Anda lihat mengapa ada yang ditutup karung, itu untuk melindungi buah dari panas. Kalau terpapar panas langsung, buah nanti warnanya akan kemerahan," kata Raed, saat menemani Tribunnews berjalan menyusuri sebagian wilayah perkebunan yang total luasnya mencapai 2 juta meter persegi itu.

Kurma Ajwa yang warnanya merah itu sebetulnya tetap manis rasanya.

Tapi, kata Raed, kurma Ajwa sudah terlanjur identik dengan warnanya yang hitam pekat.

"Orang akan berpikir kalau yang merah itu cacat produksi, sehingga nanti akan mempengaruhi harga," ujar Raed.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini