TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Haji musim 2022 menjadi istimewa dalam banyak hal.
Di antaranya, soal jumlah jemaah haji yang jauh lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah Arab Saudi memang membatasi jumlah jemaah mengingat haji diselenggarakan dalam bayang-bayang pandemi yang belum tuntas.
Baca juga: Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia 9 Agustus 2022: H-4 Jelang Kepulangan Terakhir
Nah, Arab Saudi pun memberi sinyal bila kuota haji 2023 bisa jadi akan kembali normal.
Tapi, syaratnya, angka penularan Covid-19 di dunia semakin melandai dan semakin terkendali.
Hal itu disampaikan Wakil Kementerian Haji dan Umrah Bidang Ziarah di Madinah Al Munawwarah, Muhammad Abdurrahman Al Bijawi, saat ditemui Tribunnews.com di Madinah, Senin (7/7/2022).
Al Bijawi mengatakan, otoritas Arab Saudi akan menghapus pembatasan usia, jika status pandemi resmi dicabut.
Baca juga: Viral Emak-emak Jemaah Haji Pakai Baju Mencolok Saat Pulang, Ternyata Tujuannya Bukan untuk Pamer
Keputusan serupa juga akan diterapkan soal pemberian kuota pada tiap negara.
Al Bijawi mengatakan, Arab Saudi akan mengembalikan kuota sebagaimana biasanya, jika situasi pandemi benar-benar bisa dikendalikan.
"Kalau pandemi sudah selesai semua, semuanya akan normal lagi dan itu akan berlaku untuk semua negara," katanya di sela pertemuan dengan Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) RI Jeddah, Nasrullah Jasam, di Madinah Al Munawarrah.
Terlepas dari hal tersebut, penyelenggaraan haji tahun 2022 juga semestinya mendapat catatan positif.
Nyatanya, dengan pembatasan jumlah jemaah haji, angka jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci, justru berkurang drastis, meski haji diselenggarakan di tengah suasana pandemi.
Hal ini ditengarai karena kepadatan jemaah haji yang berkurang 50 persen dari sebelumnya. Indonesia sendiri mendapatkan kuota 100.051 orang. (*)