Hindari membawa barang bawaan yang tidak ada kaitannya dan tidak mendukung mereka dalam beribadah.
Tidak perlu membawa atribut-atribut partai atau organisasi.
Apalagi dibawa untuk foto-foto di area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
"Bila tertangkap pihak keamanan Arab Saudi, bisa terkena hukuman," sebutnya.
Selain itu, ia berharap jemaah dapat bijak menggunakan sosial media selama di Saudi.
Tidak sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial.
"Jadi sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja," tegas Menag.
Ia juga mengingatkan jemaah untuk tidak membawa segala bentuk jimat.
Jika tertangkap maka bisa terkena pasal syirik di Arab Saudi, dan hukumannya berat.
Menag berharap jemaah dapat manfaatkan kesempatan beribadah haji ini dengan baik, sesuai kondisi fisiknya.
Jika ada kesulitan dalam beribadah, jemaah dapat mengkonsultasikan kepada para petugas pembimbing ibadah.
"Saya berharap, seluruh jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, mendapat kemudahan dan kelancaran, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat," kata Menag.
"Semoga setelah kembali ke tanah air, para jemaah mendapat keberkahan bagi diri, keluarga, dan masyarakat. Jangan lupa, doakan Indonesia agar menjadi negara yang “baldatun thayyibatun wa-Rabbun Ghofuur," sambung dia.
Turut hadir perwakilan kementerian/lembaga terkait, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Syadzili, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bersama sejumlah pejabat eselon I dan II lainnya, serta para Staf Ahli, Staf Khusus, dan Tenaga Ahli Menag.