News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2023

Merasa Bajunya Ketinggalan di Purwakarta, Nek Omi: Jemput Emak, Baju Tertinggal di Rumah

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nek Omi yang baru tiba di Madinah untuk melaksanakan ibadah haji merasa bahwa baju-bajunya masih tertinggal di rumahnya di Kabupaten Purwakarta. Padahal, baju dan perlengkapan lainnnya sudah tiba di bersamanya di hotelnya, Kamis (8/6/2023).

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, MADINAH - Nek Omi yang baru tiba di Madinah untuk melaksanakan ibadah haji merasa bahwa baju-bajunya masih tertinggal di rumahnya di Kabupaten Purwakarta. Padahal, baju dan perlengkapan lainnnya sudah tiba di bersamanya di hotelnya, Kamis (8/6/2023).

Nenek yang bernama lengkap Omi binti Jumsih ini pun merasa resah. Apalagi, seharusnya ia tiba di Madinah bersama Kloter JKS 26 pada 5 Juni 2023.

Namun karena sakit, ia harus menjalani perawatan terlebih dulu dan akhirnya tiba bersama jemaah calon haji lainnya dari Kloter JKS 38, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Dilarang Memasak di Kamar Hotel

Untuk menghibur Nek Omi yang masih tampak kebingungan dengan perjalanan panjangnya ke Tanah Suci, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kloter JKS 38, dr Rizki Febrina Ramdhania, memanggil putri Nek Omi melalui video call.

Dr Rizki meminta nomor kontak putri Nek Omi, kemudian dr Rizki pun melakukan panggilan video call melalui ponselnya.

Nek Omi seketika langsung tampak bahagia melihat wajah putrinya di layar ponsel, namun ia malah meminta putrinya untuk menjemputnya.

"Jemput emak. Takut emak tidak ada yang menjemput nanti. Baju tertinggal di rumah," pinta Nek Omi yang duduk di lobi hotel sambil menunggu pembagian porsi kamar hotel di Madinah tersebut.

Baca juga: Tips Bagi Jemaah Haji Hindari Sakit Selama di Tanah Suci

Putrinya pun menanggapinya dengan bijak, bahwa untuk bisa menjemput ibunya, ia harus bisa berangkat haji dulu.

Ia pun meminta ibunya untuk mendoakannya bisa melaksanakan ibadah haji. Akhirnya, ibunya sadar bahwa ia sedang dalam rangkaian ibadah haji dan sudah ada di Madinah.

Dr Rizki pun kemudian menjelaskan bahwa baju-baju Nek Omi masih dalam proses distribusi ke kamar-kamar. Ia meminta Nek Omi untuk tidak khawatir, tetap tenang dan fokus menjaga kesehatan dan menjalankan ibadahnya.

Dr Rizki mengatakan walaupun Nek Omi adalah calon haji yang awalnya tidak terdaftar di kloter JKS 38, namun kini ia sudah menjadi anggota Kloter JKS 38.

Petugas tidak boleh membeda-bedakan antara calon haji yang satu dengan lainnya, yang dalam kelompok besar ataupun yang menyusul berangkat.

"Nek Omi sempat menjalani perawatan sampai akhirnya bisa pergi bersama kami. Kami tetap memberikan pelayanan terbaik kepada siapapun. Apalagi lansia yang harus diprioritaskan," katanya.

Baca juga: Hari Ini Jemaah Haji Indonesia Mulai Berdatangan ke Kota Mekkah

Ia mengatakan di Kloter JKS 38, terdapat 391 calon haji. Di antaranya terdapat 50 calon haji berisiko tinggi, termasuk lansia yang terus mendapat pemantauan. Lima di antaranya menggunakan kursi roda.

Kloter JKS 38 merupakan kloter penutup Gelombang I keberangkatan haji 1444 H ke Madinah. Kloter JKS 38 mengalami perombakan besar di hari keberangkatannya. Awalnya dijadwalkan memberangkatkan 250 jamaah Kota Sukabumi, 80 Kabupaten Bandung, 50 orang dari Kabupaten Sukabumi, dan 57 orang dari Kabupaten Bekasi. 

Tapi selanjutnya jemaah dari Kabupaten Sukabumi jadi bergabung dengan Kloter 36 dan jemaah dari Kabupaten Bekasi masuk Gelombang 2. Namun, kloter ini mendapat tambahan jemaah dari Kota Bandung, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bekasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini