Pos ini ditempatkan di area lintasan para jemaah, yakni dari tenda ke jamarat.
"Untuk Mina, juga ada pos kesehatan yang besar dan di alur lalu lalang jemaah dari tenda ke jamarat," kata Liliek.
Di Mina, nantinya akan ada pos kesehatan yang diisi Petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH), Tim Perlindungan Jemaah (linjam) dan tim kesehatan dari Kemenkes.
"Di sana ada gabungan P3JH, linjam dan dari Kemenkes yang akan mendirikan pos di sana," jelas Liliek.
Sementara itu untuk jalur bawah dan atas akan ada 5 titik, tersedia pula ambulans yang akan disiagakan, termasuk ambulans di dekat jamarat.
Begitu pula dengan EMT yang akan standby membawa perlengkapan obat-obatan yang diperlukan jemaah
"Jalur bawah dan atas ada 5 titik, (ita juga ada ambulans yang akan standby, termasuk yang di dekat jamarat. EMT yang mobile akan membawa obat-obatannya," papar Liliek.
Berkaca di kasus yang terjadi pada pelaksanaan ibadah Haji pada tahun sebelumnya, kata dia, banyak jemaah yang mengalami kelelahan saat berada di Mina.
Oleh karena itu, akan ada ambulans yang disiagakan di luar lingkaran Mina, untuk mengevakuasi jemaah yang mengalami penurunan kondisi fisik ini.
"Jemaah banyak kelelahan di Mina, untuk evakuasi ambulans itu akan di tempatkan di luar lingkaran Mina," pungkas Liliek.