3.Kulit panas dan kering.
4.Denyut nadi dan frekuensi napas meningkat.
5.Gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma.
Selain mengenali gejala heatstroke, jamaah haji yang akan melakukan prosesi Armuzna diimbau agar memperhatikan anjuran dari penyelenggara ibadah haji.
Terutama bagi jamaah haji berisiko tinggi untuk melaksanakan ibadah disesuaikan kondisi tubuh atau kesehatannya.
Jamaah haji juga diimbau untuk menghindari paparan panas yang ekstrim.
Sedapat mungkin jamaah haji bisa menghindari paparan langsung terik matahari.
Selanjutnya dr. Atma juga mengimbau jamaah haji untuk menghindari terjadinya dehidrasi saat prosesi Armuzna.
Jamaah haji diimbau untuk minum air 200 ml tiap jam dengan perlahan dan jangan tunggu haus.
Selain itu juga disarankan untuk minum satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml per hari.
“Jangan tunggu haus dan minum air 200 ml tiap jam dengan perlahan. Satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml tiap harinya juga bisa membantu hindari dehidrasi,” ucap dr. Atma.
Jamaah haji diimbau saat prosesi Armuzna dapat membawa handuk kecil yang nantinya bisa dibasahi dan dikompreskan ke badan.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi panas tubuh untuk menghindari terjadinya heatstroke.