Khalilurrahman menuturkan bahwa setelah tiba di Solo, daging kambing DAM ini akan dipisahkan dari tulang untuk kemudian diolah menjadi rendang.
Setiap satu ekor kambing, dagingnya akan diolah menjadi 20 pouch hidangan rendang dengan ukuran 150 gram.
"Jadi diperkirakan akan dihasilkan 60.000 pouch rendang dari daging kambing DAM petugas dan jemaah Haji yang terkumpul," tutur Khalilurrahman.
Daging rendang itu diperkirakan mulai dapat didistribusikan kepada fakir miskin di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) pada awal September mendatang.
Ia berharap upaya ini dapat turut membantu program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting.
Terkait penerima daging ini, kata dia, didasarkan pada data fakir miskin yang dimiliki Badan Amil Zakat Nasional.
Inovasi ini, kata dia, terlaksana karena dukungan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama serta Badan Amil Zakat Nasional.
"Ini merupakan inovasi perhajian yang butuh dukungan semua pihak. Tahun depan saya berharap Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) juga bisa mengarahkan jemaah dalam pembayaran dam mereka. Sehingga, ibadah haji tidak hanya memberikan nilai personal tapi juga bermanfaat bagi masyarakat di Tanah Air," pungkas Khalilurrahman.