TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri (Menag) Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan kemajuan teknologi turut membantu mulai diterapkan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445h/2024.
Menurut Menagm Kemenag mengembangkan perubahan layanan dengan platform digital yang bisa dilakukan untuk kepentingan jemaah haji.
Baca juga: Prioritaskan Pelayanan Lansia di Armuzna, Ada Klinik Kesehatan Haji hingga Penambahan Toilet
Platform digital ini berbasis jemaah haji.
Hal tersebut sesuai dengan transformasi digital oleh pemerintab Arab Saudi.
"Transformasi digital ini sudah dilakukan pemerintah Arab Saudi. Ada perubahan layanan berbentuk digitalisasi. Misal sekarang masuk Radah hanya sekali setahun, antreannya pun digital," tegas Menag Yaqut Cholil Qoumas saat penutupan Bimbingan Teknis (Bimtek) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Di hadapan tak kurang dari 1.200 peserta Bimtek, Rabu (27/4/2024) malam, Menteri yang biasa disapa Gus men ini mengatakan pelayanan digital ini nantinya langsung bersentuhan dengn jemaah haji.
Baca juga: Cegah Haji Ilegal, Arab Ketatkan Aturan, Tahun Ini Jemaah Tanpa Smart Card Diarang Masuk Arafah
Misal pada proses pencarian jemaah tersesat, digitalisasi ini akan sangat membantu.
"Nanti ada aplikasi hingga lebih cepat dan presisi untuk mencari jemaah terserah lewat GPS. Kita bisa melacak jemaah haji tersesat," tandas Gus Men.
Jemaah haji yang tersesat ini diprediski sebagian besar jemaah berusi lansia.
"Saya minta membuat aplikasi yang berbasis jemaah. Jemaah belum dapat makan, bisa menyampaikan ke petugas melalui aplikasi .," tegas Yaqut.
Ia berharap jemaah bisa menginstal aplikasi, sehingga berapa jemaah yang meninggal, tersesat, ketahuan cepat.
Aplikasi nanti bisa mendeteksi jemaah yang kekurangan makanan juga hilang.
Diharapkan, dengan aplikasi ini meminimalkan risiko seperti kejadian tahun lalu di Mudzdalifah ketika bisa dari muadzdalidah ke mina, bisa tertangani dengan cepat.
Pesan Menag Pada Petugas: Layani Jemaah Haji Sebaik Mungkin
Sementara itu, Yaqut Cholil Qoumas memberikan pesan pada PPIH Tahun 2024 agar melayani jamaah haji Indonesia sebaik mungkin layaknya saudara terdekat.