Laporan Khalidin Umar Barat I Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH – Ada kisah haru dari 30.890 jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Kota Madinah sebelum bisa menginjakkan kaki di tanah suci.
Hal itu dialami Nenek Sajeriah, wanita berusia 65 tahun ini tampak bahagia setelah dia tiba di tanah suci.
Nenek Sajeriah adalah jamaah calon haji tunanetra asal Pare-pare, Sulawesi Selatan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 3 UPG dan tiba di Madinah, Rabu (15/5/2024).
Meski dia sebagai penyandang disabilitas netra, namun atas panggilan Allah SWT kini dapat mewujudkan mimpi untuk berkunjung ke Tanah Suci dalam rangka menunaikan ibadah haji.
Perjuangan untuk mewujudkan mimpi pergi haji bukanlah mudah bagi sang Sajeriah karena harus menunggu 14 tahun antrean.
Baca juga: Kisah Sayudi Prastopo Berhasil ke Arab Saudi usai Lintasi 7 Negara, Tapi Tak Bisa Ibadah Haji
Keterbatasan fisik yang dialami Sajeriah tak menyurutkan langkahnya untuk menuju berkunjung ke tanah suci dalam rangka memenuhi undangan Allah dan Nabi Muhammad.
Sajeriah pun tampak mandiri di tengah keterbatasannya. Itu terlihat dari semangat Nek Sajeriah yang menyiapkan sendiri perlengkapan hajinya, mulai dari mencuci, melipatnya, dan menyusunnya di dalam koper.
Kepada tim Media Center Haji (MCH), Nenek Sajeriah juga mengaku tak khawatir melakukan perjalanan haji. Bahkan, jika saat menjalankan ibadah dia ditakdirkan meninggal pun Sajeriah mengaku ikhlas.
“Saya tidak takut, kalaupun saya meninggal tidak apa-apa,” ucapnya, Rabu (15/5/2024) kepada anggota Media Center Haji (MCH) 2024, Khairina.
Baca juga: Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Arab Saudi Sebelum 29 Zulkaidah Atau 6 Juni 2024
Keikhlasan Sajeriah bahkan membuat orang-orang di sekitarnya menitikkan air mata. Hasmia (53), keponakan yang mendampingi Sajeriah menunaikan ibadah haji tak kuasa menahan tangisnya.
Sejak kecil, Hasmia mengaku dekat dengan sang bibi. Sajeriah begitu mandiri. Dia biasa mengurus keponakan-keponakannya, memasak nasi, mencuci, dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga.
Hasmia pun menyataan jika dia tak merasa Sajeriah bibinya memiliki keterbatasan karena dia begitu terampil.
“Dia bisa masak, mencuci, dan segalanya dia lakukan sendiri,” ucap Hasmia.
Di mata Hafidah Jufri, ners atau perawat yang memeriksa kesehatan Sajeriah dan mendampinginya, Sajeriah memiliki semangat yang luar biasa. Perempuan itu penuh semangat.