Laporan Wartawan Tribunnews.com dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Puncak ibadah haji tinggal menghitung hari, persiapan dilakukan untuk menyambut jutaan tamu Allah menjalani prosesi utama haji.
Rangkaian ibadah puncak haji akan dimulai dengan wukuf di Arafah yang akan dilakukan pada 9 Dzulhijah atau 15 Juni 2024, lalu dilanjutkan mabit di Muzdalifah dan Mina.
Baca juga: Hadiri Muktamar Perhajian di Arab Saudi, Menag: Prinsipnya Ibadah Haji Itu Mudah
Selama menjalani prosesi ibadah puncak haji itu, jemaah haji Indonesia akan menempati fasilitas yang disediakan pemerintah dan menggandeng pihak ketiga penyedia layanan haji jemaah Indonesia yang ditetapkan Arab Saudi (Mashariq).
Demi memastikan pelayanan maksimal untuk jemaah haji Indonesia, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ke di Armuzna (Arafah- Muzdalifah- Mina), Selasa (11/6/2024) sore.
Menag Yaqut berkeliling ke Armuzna memerika tenda, toilet, hingga kebutuhan lainnya.
Baca juga: Hanya WNI yang Punya Visa Haji Bisa Masuk Arab Saudi, Menag Bakal Kerja Sama dengan Imigrasi
Dengan teliti, Menag memerhatikan fasilitas yang akan dipakai jemaah demi memastikan jemaah Indonesia terlayani dengan seluruh fasilitas dan skema layanan yang disiapkan.
Menag yang biasa disapa Gus Men ini terlihat membuka kran air di tempat wudhu yang berada di Arafah.
"Ini kok kecil airnya?” tanya Menag kepada pihak Mashariq yang ikut mendampingi selama pengecekan berlangsung.
Mendengar pertanyaan Menag, pihak Mashariq mengatakan air sengaja belum disalurkan secara maksimal, namun dijanjikan saat wukuf nanti, air kran akan mengalir deras, Menag memastikannya lagi.
“Janji ya, nanti saat harinya airnya lancar,” ujarnya.
Gus Men juga terlihat mengecek kamar mandi.
Pihak masyariq membuka kran shower, terlihat air mengalir deras. Di salahsatu kamar mandi, Gus Men masuk lalu menguncinya. “Saya coba ya,” celetuknya.
Tak lama kemudian, Menag keluar kamar mandi. “Ini jet washernya bermasalah nih, airnya enggak ada,” ujarnya.
Kemudian salah seorang petugas dari pihak Masyariq masuk ke kamar mandi untuk mengecek. Rupanya kran jet washernya yang berada di samping bawah toilet belum dibuka.
Ada Fasilitas Baru, 30 Ribu Tenda dengan Peredam Panas di Arafah
Selain mengecek kamar mandi, Menag juga memantau tenda jemaah di Arafah. Ada fasilitas baru di sana.
Tahun ini, Kemenag menyiapkan tenda-tenda dengan spek yang lebih bagus. Salah satunya berada di maktab 39.
Kualitas tenda-tenda di maktab ini memang lebih representatif.
Atap dan dindingnya memakai bahan khusus yang memiliki daya serap panas lebih baik.
Selain itu, fasilitas pelengkap juga sudah disediakan. Mulai dari colokan listrik hingga charger magnetic untuk pengisian baterai ponsel.
Pada musim haji tahun ini, tenda dengan spek tersebut masih belum tersedia di semua maktab.
Ada 30 ribu jemaah yang bakal menempati tenda berfasiltas baru ini.
Tahun ini alas tenda berbeda dibandingkan tahun lalu.
Sekitar 1.200 an lebih tenda disiapkan bagi jemaah haji Indonesia baik di Arafah maupun Mina. Tenda-tenda tersebut berada di 73 maktab.
Gus Men memastikan sejumlah fasilitas yang diberikan kepada jemaah juga mengalami perbaikan dibanding musim haji sebelumnya.
Apa saja yang baru?
“Sekarang dipasangi paving block di bawah karpet untuk meredam panas kata mashariq,” ujarnya.
Perbaikan lainnya, ada sejumlah tenda dengan kapasitas 30 ribu yang atapnya menggunakan peredam panas.
“Inginnya sih saya ganyi semua, tapi karena waktu yang mepet, baru untuk 30 ribu jemaah tendanya seperti ini,” jelas Menag.
Sementara untuk kasur, kata dia, ukurannya sudah sesuai dengan kontrak yang disepakati.
“Saya kira sudah sesuai kontrak, ada perbaikan-perbaikan yang dilakukan masyariq,” ujarnya.
Fasilitas Lansia dan Disabilitas
Setelah di Arafah, Menag bersama rombongan meninjau Muzdalifah dan juga Mina.
Sama dengan di Arafah, Menag pun menaruh perhatian dengan kondisi toilet. Saat di Mina, Menag sempat mempertanyakan akses bagi disabilitas.”
“Ini kok cuma tangga saja, untuk disabilitasnya mana?,” tanyanya yang lalu dijelaskan pihak masyariq bahwa akses disabilitas berada di ujung lainnya.
Namun demikian. secara umum fasilitas untuk pelayanan jemaah sudah baik dan lancar.
“Sudah banyak perbaikan yang dilakukan masyariq, sekarang kita tinggal tawakal, berserah diri pada kebesaran Allah. Semoga layanan haji yang beberapa hari ke depan di Armuzna berjalan dengan baik dan lancar,” harapnya.
”Segala upaya sudah kita lakukan. Kita juga sudah cek semua fasilitas. Banyak perubahan yang dilakukan pihak mashariq.
Sekarang tinggal Bismillaahi Tawakkaltu Alallaah. Kita bertawakkal kepada Allah. Semoga layanan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan makin baik,” katanya.
Dia membeberkan hasil pengecekannya di sejumlah maktab jamaah Indonesia di Arafah. Secara umum, fasilitas yang disiapkan sudah baik.
Salah satunya soal ketersediaan MCK. Selain jumlahnya lebih banyak dibanding tahun lalu, space-nya juga lebih luas.
Demikian pula soal kualitas tenda penginapan bagi jemaah di Arafah.
Gus Men mengakui Kemanag sebenarnya ingin semua tenda bisa berfasilitas baru.
"Tapi waktunya tidak cukup. Kami upayakan, semoga tahun depan semua tenda jamaah kita sudah seperti ini,” katanya.
Meski demikian, Yaqut memastikan semua tenda jamaah Indonesia sudah layak.
Konsumsi Selama di Armuzna
Tahun ini, Kemenag RI memang memberikan layanan anyar bagi jemaah selama masa puncak haji. Di mana, semua jemaah bakal mendapatkan jatah konsumsi penuh di Armuzna.
Di tempat penyimpanan logistik Arafah, tersimpan 1,58 juta paket konsumsi bagi jemaah. Berupa makanan siap saji, maupun konsumsi tambahan.
Sementara itu, untuk fasilitas kesehatan bagi jemaah selama di Arafah, Kemenag RI sudah menyiapkan tenda misi kesehatan. Jaraknya memang agak jauh dari tenda jemaah. Namun, solusinya sudah ada.
Di mana, Kemenag bekerjasama dengan mashariq menyediakan golf car untuk mobilitas jemaah yang butuh layanan kesehatan.