TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Pantas saja kalau jamaah calon haji (calhaj) kerap mengeluh karena harus menunggu lama angkutan selama mereka menjalankan ibadah haji. Pasalnya, transportasi jamaah haji Indonesia menggunakan rasio 1:700. Artinya, satu bus melayani 700 penumpang.
Rasio ini berbeda dengan rasio transportasi jamaah haji Turki yang hanya 1:400. "Akibatnya, di lapangan bus Turki terlihat lebih banyak dibandingkan dengan bus Indonesia," ujar Wakil Kepala Daker Makkah Bidang Transportasi, Tatan Rustandi, Senin (1/11/2010).
Karena lama menunggu, banyak jamaah memilih naik taksi. Atau jamaah yang lebih beruntung ialah mereka yang berangkat dari Jakarta karena Pemprov DKI Jakarta menyediakan angkutan khusus untuk jamaahnya.
Satu sektor disediakan tiga bus yang mengangkut mereka dari pondokan ke Masjidil Haram. Bus ini hanya untuk jamaah haji asal DKI, sehingga jamaah lain tak boleh menumpang.
"Kalau jamaah dari daerah lain menumpang, petugasnya takut ditegur atasan," ujar Ibnu Ghazali, jamaah asal Jakarta Selatan.
Jamaah Kloter 15 Padang yang baru tiba di Makkah Ahad dinihari, banyak yang ditolak bus Jakarta. "Kami baru sampai, setelah umrah perdana, pagi harinya mau ke Haram lagi. Bus di depan pondokan dikiranya untuk kami semua, ternyata hanya untuk jamaah DKI," ujar H Fuadi Nawawi, ketua Kloter 15 Padang.
Senin pagi, jamaah Kloter 15 yang serumah dengan jamaah DKI di rumah 313 Sektor III itu dikumpulkan di lobi pondokan. Ketua Sektor III Daker Makkah, Sulhan, memberi penjelasan soal keberadaan bus DKI yang disediakan khusus oleh pemerintah DKI untuk jamaahnya itu. Mereka mengerti penjelasan soal layanan Pemda DKI untuk jamaahnya itu. (mch)
Alamak! Satu Bus Melayani 700 Jamaah
Editor: Anita K Wardhani
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger