TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Jenazah mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher, telah dibawa ke Katedral St Paul, London, Inggris untuk didoakan sebelum dimakamkan.
Iring-iringan kendaraan pengiring mendiang Margaret Thatcher meninggalkan Kapel St Mary Undercroft di Westminster, tempat dimana almarhumah disemayamkan, Rabu (17/4/2013), pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Kerumunan orang yang sudah dari pagi menunggu dipinggiran jalan, segera bertepuk tangan ketika iring-iringan kendaraan melalui mereka, secara perlahan ke gereja lainnya di Strand.
Sebuah karangan bunga berwarna putih berukuran besar, diletakan di atas peti Margaret, dan sebuah kartu dibawahnya bertuliskan, "Ibu Tercinta, selalu dalam hati kita."
Menurut pemberitaan Skynews.com, peti Margaret saat ini sudah dimasukan ke dalam kereta di luar gereja St Clement Danes yang nantinya akan membawanya ke Katedral St Paul.
Prosesi pemakaman Margaret dijaga ketat oleh pihak berwenang kota London. Sekitar empat ribu aparat kepolisian diturunkan untuk mengamankan rute perlintasan iring-iringan pengantar Margaret.
Kebanyakan orang berkumpul di luar Katedral St Paul, dimana sebagian besar merupakan pendukung Margaret, meskipun turut hadir sejumlah kritikus di era Margaret.
"Dia telah menyelamatkan Inggris, dia telah membantu ayah saya mendapatkan kesempatan untuk membeli sebuah rumah," ujar seorang pendukungnya, John Loughrey, seorang warga Wandsworth.
Margaret yang menjadi PM Inggris dari kalangan konservatif pada 1979 hingga 1990, meninggal dunia pada tanggal 8 April 2013 akibat stroke. Ia tutup lembaran hidupnya di usia 87 tahun.
Dia akan dimakamkan dengan upacara militer, satu tingkat di bawah upacara kenegaraan, yang biasanya dilakukan hanya untuk kalangan bangsawan Inggris, juga tokoh dari rakyat jelata yang dinilai paling berjasa untuk negara.
Salah satu dari mereka adalah mantan PM Inggris, Winston Chruchill. (skynews.com)