TRIBUNNEWS.COM - Tim Inspeksi PBB yang ditugaskan untuk memeriksa dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah, akan meninggalkan negara yang tengah dirundung perang saudara itu di hari Sabtu (31/8/2103) pekan ini.
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon di Wina, Kamis (29/8/2013). "Mereka akan melanjutkan kegiatan penyelidikan sampai besok Jumat, dan mereka akan keluar dari Suriah di hari Sabtu pagi. Setelah itu mereka akan melaporkan kepada saya segera setelah mereka keluar dari sana," ujar Ban Ki-Moon dikutip dari Channelnewsasia.com.
Dia mengatakan akan membagi hasil temuan tim dengan anggota Dewan Keamanan PBB dan semua negara PBB.
Ban mengatakan, ia telah berbicara dengan Presiden AS, Barack Obama, saat negeri Paman Sam itu bersiap melancarkan serangan militer ke Suriah untuk menghukum rezim Presiden Bashar al Assad yang diduga menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya.
"Saya menyatakam keinginan saya bahwa tim investigasi ini harus diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka sebagaimana diamanatkan oleh negara-negara anggota," tutur Ban.
"Kami membahas bagaimana PBB dan dunia dapat bekerja sama terutama dengan AS, (dan) Bagaimana kita dapat mempercepat proses penyidikan," tambahnya.
Ban telah berulang kali menyatakan menentang aksi militer di Suriah, dimana paling didorong oleh AS, Inggris dan Prancis.