TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan laporan Tim Inspeksi PBB untuk Suriah yang memastikan penggunaan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus, Suriah pada 21 Agustus dekat Damaskus tidak meyakinkan.
Laporan itu memang tidak menyebutkan pihak yang bertanggung jawab dalam serangan itu. Seperti diberitakan oleh Upi.com, Rabu (18/9/2013).
Rezim Assad menuding kelompok pemberontaklah yang melakukan serangan itu. Pemerintah Rusia yang merupakan sekutu Pemerintah Suriah, menyatakan setuju dengan pendapat Assad.
"Kami memiliki alasan bahwa ini adalah tindakan provokasi," ujar Lavrov.
"Kami ingin kejadian 21 Agustus diselidiki obyektif dan profesional," lanjutnya.
Ketika wartawan mengkonfirmasi penemuan huruf Cyrillic pada salah satu roket yang diduga membawa gas itu, Lavrov mengatakan hal itu bukan sesuatu yang berarti.
Menurutnya hal itu bisa saja dipalsukan. (upi.com)