TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Ormoc yang terletak di Pulau Leyte Filipina, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah akibat terjangan badai Topan Haiyan kini berubah menjadi kota mati.
Kota yang awalnya berpenduduk 190 ribu jiwa itu seperti kota mati yang ditinggal oleh penduduknya dan hanya tersisa reruntuhan bangunan, rumah yang tidak berbentuk lagi, sisa dahan-dahan pohon akibat terjangan topan.
Salah satu anggota tim relawan PKPU, M. Kaimuddin yang sedang berada di Kota Ormoc, Filipina, kota tersebut bersama dengan Tacloban dan Leyte sejak dihantam oleh Topan Haiyan mulai ditinggalkan warganya serta tidak ada pasokan listrik dan air bersih.
"Warga yang selamat hanya menggunakan lilin dan lampu minyak sebagai alat penerangan," kata Kaimuddin dalam emailnya kepada Tribunnews, Senin (17/11/2013).
Berdasarkan pengamatannya, saat ini berbagai barang kebutuhan pokok beras, tenda dan air bersih. "Kami tim relawan juga akan menyediakan genset untuk penerangan posko dapur umum," katanya. Diperkirakan kondisi listrik akan pulih paling cepat 3 bulan mendatang.
Relawan PKPU, Rumah Zakat dan bersama dengan relawan lokal, juga akan menyusuri sepanjang jalur utara pulau Leyte untuk melakukan evakuasi dan melihat dampak akibat terjangan topan lebih jauh. Masih banyak wilayah yang terisolir akibat hancurnya jalur transportasi.