Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, Selasa (19/11/2013), mengatakan pemerintahnya menanggapi sangat serius keprihatinan Indonesia atas tuduhan negaranya melakukan kegiatan mata-mata.
Indonesia telah menarik duta besarnya dari Australiadi hari Senin dan memerintahkannya untuk meninjau kerja sama bilateral dengan Australia, menyusul laporan bahwa Australia menyadap telepon Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan pejabat tinggi lainnya di tahun 2009.
"Kami menyadari kekhawatiran mereka, dan kami menanggapinya dengan serius, tapi saya tidak akan mengomentari seputar isu intelijen," ujarnya seperti dikutip dari Washingtonpost.com.
Namun Perdana Menteri Australia, Tony Abbott menolak meminta maaf atas tuduhan tersebut. "Setiap pemerintah melakukan kegiatan pengumpulan informasi, dan setiap pemerintahan tahu betul pemerintah negara lainnya melakukan kegiatan pengumpulan informasi," ujarnya.
"Australia tidak akan meminta maaf atas langkah-langkah yang kami ambil untuk melindungi negara kita sekarang atau di masa lalu," lanjutnya. (washingtonpost.com/smh)