Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott menunjukkan sikap yang melunak, sehari setelah ia menyatakan tidak akan meminta maaf atas tuduhan melakukan mata-mata yang dilayangkan oleh Indonesia kepada negaranya.Kepada Parlemen Australia, Rabu (20/11/2013), Abbott mengatakan ia akan berupaya untuk memulihkan hubungan bilateral dengan Indonesia yang mulai merenggang pascapenarikan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, kemarin.
Namun Abbott mengusulkan kepada Parlemen untuk tidak bereaksi berlebihan dalam menangapi situasi saat ini.
Presiden SBY, di hari Selasa mengecam Abott yang tidak mengungkapkan penyesalannya atas dugaan penyadapan telepon dirinya, dan mengatakan perjanjian kerjasama antara kedua negara akan dikaji ulang.
"Saya sangat menyesal dengan laporan media ini yang telah menyinggung Presiden Yudhoyono yang merupakan teman yang sangat baik dari Australia, mungkin salah satu teman terbaik Australia miliki," kata Abbott.
"Saya akan memperbaiki hubungan dengan Indonesia, saya akan melakukan segala sesuatu yang saya bisa untuk membantu membangun dan memperkuat hubungan dengan Indonesia yang begitu penting bagi kedua negara," tambahnya. (abcnews.go.com)
__._,_.___