TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Puluhan ribu demonstran anti-pemerintah Thailand, yang menggelar demonstrasi masal untuk menurunkan Perdana Menteri, Yingluck Shinawatra, telah melumpuhkan jalan-jalan utama di ibukota Bangkok, Senin (13/1/2014).
Mereka bersumpah untuk menduduki ibukota hingga mereka berhasil menumbangkan Yingluck dan mengganggu pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2 Februari mendatang.
Sebuah faksi gerakan anti-pemerintah lainnya juga mengancam akan mengepung gedung bursa saham dan menduduki pusat pengendali udara jika Yingluck tidak turun dalam beberapa hari.
Para demonstran mengatakan mereka ingin menyingkirkan rezim Thaksin dari Thailand.
"Ini adalah revolusi rakyat," ujar pemimpin demonstran anti-pemerintah, Suthep Thaugsuban.
Ia mengatakan di mata para demonstran, Yingluck bukan lagi Perdana Menteri Thailand.
Pihak berwenang mengatakan mereka siap untuk menyatakan keadaan darurat jika terjadi kerusuhan, dan 20 ribu personel gabungan tentara dan polisi diterjunkan untuk mengamankan obyek vital. (channelnewsasia.com)