Laporan Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan ini, Kobayashi shoten, dua kali melakukan pemalsuan produk yang sama, rumput laut yang ditulis dari Jepang, Kota Naruto, perfektur Tokushima, ternyata buatan China. Akibatnya 24 Januari 2014 polisi menggerebek pabrik dan menyita produk palsu sebagai bahan bukti.
Wartawan JNN di kota Naruta yang mendatangi lokasi perusahaan itu 17 Januari lalu menyatakan bahwa rumput laut yang diterimanya dari pihak lain, "Mereka bilang dari Naruto sini ya kami percaya," papar sang manajer. Tetapi ketika ditanyakan lebih lanjut, dari perusahaan mana, alamatnya dan kontaknya tahu atau tidak, manajer tersebut mengatakan lupa.
Pihak lembaga penelitian (Isotope Research Institute di Yokohama) telah menguji rumput laut asli dan yang palsu buatan China. Terbukti memang produk Kobayashi Shoten palsu, 'alias' buatan China. Tampak luar memang sama tak bisa dibedakan. Tetapi setelah dimakan barulah tahu perbedaan. Yang asli tampak renyah dan rasanya enak, ada cita rasanya sebagai rumput laut yang enak. Tapi yang palsu biasa saja, kurang cita rasa. Harga juga jauh lebih mahal yang asli.
Berat 50 gram seharga 298 yen untuk yang asli sedangkan yang palsu hanya 100 yen per 50 gram.
Hasil penelitian tersebut menjadi dasar bukti pemalsuan. Kemudian dibawa ke polisi dan 24 Januari lalu polisi mendatangi pabrik dan menyita barang palsu untuk bukti hukum.