TRIBUNNEWS.COM - Pilot dan pakar penerbangan John Goglia mengatakan ledakan di pesawat tampaknya menjadi kemungkinan penyebab hilangnya Malaysia Airlines MH 370 tujuan Beijing, China. Pesawat saat itu berada di ketinggian 35.000 kaki atau fase jelajah, fase paling aman dari penerbangan pesawat, dan kemungkinan berada di kendali autopilot.
"Itu ledakan penyebabnya bisa sambaran petir atau dekompresi yang parah," kata mantan pilot Malaysia Airlines ini.
Menurut John, Boeing 777-200 yang dimiliki Malaysia AIrlines MH 370 ini memang bisa terbang walaupun ada sambaran petir dan dekompresi parah.
"Tapi dengan ledakan, tidak ada kesempatan. Ini sudah berakhir," ujarnya.
Menurut John, kehilangan tekanan kabin yang mendadak bisa juga menyebabkan dekompresi eksplosif dan merusak pesawat hingga terpisah bagiannya. Dekompresi tersebut dapat disebabkan oleh korosi atau kelelahan logam di badan pesawat .
Bencana tersebut yang paling mirip dengan misteri hilangnya penerbangan Air France 447, yang menewaskan semua 228 orang di dalamnya .
Penyelidikan tidak dapat menjelaskan alasan jatuhnya Airbus A330 sampai kotak hitam pesawat dan perekam data suara - ditemukan dari dasar laut dua tahun kemudian. (Satwika Rumeksa)