News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Sekolah di Amerika Ditutup Setelah Siswanya Satu Pesawat dengan Penderita Ebola

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upaya isolasi penderita Ebola di Amerika agar tidak menular ke orang lain.

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah sekolah di Ohio dan Texas ditutup lantaran kekhawatiran terhadap virus Ebola, Kamis (16/10/2014). Pihak sekolah khawatir ada siswa atau stafnya yang tertular virus mematikan tersebut dari Amber Vinson, perawat yang terjangkit Ebola, selama penerbangan.

Berdasarkan komentar yang diposting secara online menyatakan bahwa tiga sekolah di Texas tengah ditutup karena dua muridnya melakukan perjalanan menggunakan penerbangan Frontier Airlines yang sama dengan Vinson. Pengawas sekolah bernama Susan Kincannon mengatakan, Sekolah Menengah di Belton Utara, SD di Sparta, dan Sekolah Pendidikan Usia Dini di Belton ditutup selama petugas kesehatan mengevaluasi kemungkinan penularannya.

"Saya frustrasi, kita tidak belajar sampai larut malam ini, bahwa Pusat Pengendalian Penyakit itu kembali mengevaluasi risiko kesehatan," tulisnya dalam surat yang diposting Rabu (15/10/2014) malam.

"Kesehatan dan keselamatan murid kami adalah prioritas pertama saya," lanjutnya.

Sejumlah sekolah di Ohio juga ditutup, termasuk Sekolah Menengah Solon dan SD Parkside, setelah seorang karyawannya berpotensi berada di pesawat yang sama dengan waktu penerbangan berbeda.

"Kami baru tahu hari ini bahwa staf SMS (Solon Middle School) pulang dari Dallas dengan Frontier Airlines pada Selasa pada penerbangan yang berbeda, namun mungkin pesawatnya sama dengan perawat Texas yang terkena Ebola, " ujar perwakilan sekolah tersebut.

Pegawai sekolah tersebut mengatakan, penutupan sekolah menjadi tindak pencegahannya dan fasilitas gedung akan dibersihkan secara menyeluruh. Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat menjangkau 132 orang yang berada di penerbangan yang sama dengan Vinson. Namun, kata dia, risiko mereka untuk tertular sangat rendah.

Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Tom Frieden mengatakan, Vinson hanya mengalami demam ringan dan tidak muntah atau pun mengalami diare pada perjalanannya dari Cleveland ke Dallas atau Fort Worth. Namun, ujar Frieden, Vinson semestinya tidak diperbolehkan bepergian dengan penerbangan komersial.

Informasi saja, ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Virus tersebut telah membunuh lebih dari 4.400 orang di Afrika Barat sejak awal tahun ini.

Vinson merupakan perawat kedua yang didiagnosa terjangkit Ebola setelah merawat pasien asal Liberia bernama Thomas Eric Duncan yang meninggal di Dalla 8 Oktober 2014. Diagnosa virus Ebola terhadap Vinson diumumkan pada 15 Oktober 2014, dua hari setelah ia melakukan penerbangan domestik. Perawat lainnya Nina Pham, didiagnosa terkena Ebola pada 12 Oktober 2014. (Ambaranie Nadia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini