TRIBUNNEWS.COM.OTTAWA - Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan akan memperluas misi militernya melawan kelompok ISIS dengan serangan udara di Suriah.
Berbicara di parlemen hari Selasa, ia mengatakan Kanada tidak akan meminta persetujuan dari pemerintah Suriah untuk melancarkan ofensif itu. Ia mengatakan Kanada harus menggempur titik-titik kekuatan ISIS di Suriah.
“Pasukan dan perlengkapan berat ISIS bergerak bebas di perbatasan Irak memasuki Suriah guna menghindari serangan kami,” kata PM Harper. “Kami berpandangan ISIS tidak boleh mendapat tempat aman di Suriah,” lanjutnya.
Dengan demikian Kanada akan menjadi negara anggota NATO kedua setelah Amerika yang menyerang ISIS di Suriah, yang selama ini juga telah digempur jet-jet Yordania, Uni Emirat Arab dan negara-negara Arab lain.
Harper menambahkan misi Kanada di Irak untuk menumpas ISIS akan diperpanjang setahun hingga Maret 2016.
Pesawat-pesawat tempur Kanada ikut dalam misi pimpinan Amerika menyerang berbagai lokasi ISIS di Irak. Kanada juga telah mengerahkan sekitar 70 tentara khusus untuk melatih pejuang Kurdi di Irak utara.