TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilot pesawat Germanwings, yang jatuh di pegunungan Alpen, Prancis, pekan lalu, Patrick Sondenheimer adalah merupakan sosok ayah yang sangat mencintai keluarganya.
Ia memiliki seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dan anak perempuan berusia enam tahun, dalam usia pernikahannya yang memasuki tiga tahun.
Dikutip dari CNN, Selasa (31/3/2015), pria berusia 34 tahun tersebut sengaja memilih untuk bergabung dengan Germanwings sehingga ia bisa lebih dekat dengan keluarganya.
Menurut neneknya, seluruh anggota keluarganya sangat terkejut ketika mendengar kabar pesawat yang dikemudikan oleh Sondenheimer jatuh di pegunungan Alpen.
"Saya merasa sangat hancur," kata neneknya, yang meminta privasi untuk keluarganya.
"Kematiannya datang begitu tiba-tiba dan membuat seluruh keluarga sangat shock."
Ia menilai, cucunya layak menerima medali penghargaan dari Pemerintah Jerman, karena berusaha untuk menggagalkan upaya kopilot pesawat, Andreas Lubitz menjatuhkan pesawat, kendati segala usahanya menemui kegagalan.
"Dia layak mendapatkan mendali kehormatan Jerman, atas upaya heroiknya untuk dapat masuk ke kokpit," tuturnya.
Akhir pekan kemarin, ayah Sondenheimer dan anggota keluarga lainnya mengunjungi acara peringatan bagi para korban di Pegunungan Alpen, Prancis.
Francois Balique, walikota Le Vernet, yang sempat menemui mereka disana menggambarkan ayah sang kapten sangat terpukul akibat kematian putranya.(CNN)