TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Topan Noul membawa hujan lebat dan angin kencang yang meratakan rumah-rumah yang berdiri di daerah pesisir pantai Timur Laut Filipina menewaskan dua orang dan memaksa evakuasi 3000 orang lainnya.
Topan bertiup dengan kecepatan 160 km/jam ketika mendarat di pesisir Filipina, dengan angin berkecepatan 195km / jam di hari Senin (11/5/2015). Diperkirakan topan akan bergerak ke utara dengan kecepatan 195 km / jam dan menuju wilayah selatan Jepang, Selasa.
Organisasi Tropical Storm Risk yang berbasis di Inggris di hari Senin menurunkan kategori topan Noul menjadi kategori empat dari kategori lima.
Topan Noul mendarat di provinsi Cagayan sekitar 400 km utara ibukota, Manila di hari Minggu, merobokan sejumlah pohon dan menghentikan pasokan listrik di sebagian besar wilayah Cagayan. Saat ini topan tengah meliputi 185km wilayah dari kota Aparri di Cagayan.
"Topan itu telah pindah, tapi masalahnya sejauh ini adalah bagaimana memperbaiki apa yang telah hancur. Rumah-rumah kami di daerah pesisir yang parah terkena," ujar Darwin Tobias, Walikota Kota Santa Ana di Cagayan.
Badan bencana nasional Filipina, mengatakan dua orang meninggal dunia akibat terjatuh dari atap seng rumah ketika topan menerjang Aparri.
Lebih dari 3.400 warga dari Cagayan dan provinsi Isabela dipindahkan ke pusat-pusat evakuasi yang didirikan di sekolah, gedung olahrga dan ruang kota sebelum topan melanda.
Tobias mengatakan beberapa warganya telah kembali ke rumah mereka pada Senin pagi, ketika hujan berhenti.(Channelnewsasia.com)