Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM - Ledakan bom dari beberapa mobil di dua hotel di Baghdad, ibukota Irak, menewaskan 10 orang. Kejadian tersebut juga membuat 30 orang lainnya menderita luka-luka.
Jumlah korban tersebut telah dikonfirmasi oleh kepolisian dan tenaga medis yang menangani kasus ini.
Ledakan terjadi menjelang tengah malam, pukul 21.00 waktu setempat, pada Kamis (28/05/2015) lalu. Suara ledakan bahkan dapat terdengar dari kota-kota di sekitarnya.
Ledakan pertama terjadi sekitar sebuah hotel di Babylon, yang menghadap sungai Tigris. Hotel tersebut dikatakan Al Jazeera termasuk mewah dan baru saja direnovasi. Hotel itu juga kerap menjadi langganan pejabat pemerintahan untuk mengadakan rapat dan konferensi.
Sedangkan, ledakan kedua terjadi beberapa menit setelahnya, berlokasi di sebuah area yang terbilang dekat dengan Hotel Cristal. Hotel ini biasanya padat pada jam-jam tersebut di hari itu.
Kedua hotel tersebut padahal diketahui memiliki tingkat keketatan pengamanan yang cukup tinggi, dengan pemeriksaan yang dilakukan pada kendaraan yang ingin lewat.
Sementara, ledakan ini dicurigai merupakan aksi yang sudah terkoordinasi. Dilaporkan bahwa hotel-hotel yang berdekatan dengan lokasi ledakan sering menjadi lokasi tujuan anggota organisasi non-profit dan jurnalis.
Meski standar keamanan pihak berwajib Irak sudah dinaikkan pada awal 2015 ini demi menjaga kenormalan aktivitas Baghdad terhadap gencarnya serangan ISIS, kelompok radikal yang sudah menguasai sebagian besar negara tersebut, tingkat aksi pemboman di Baghdad justru ikut meningkat.