Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, MISSOURI - Seorang pria berumur 18 tahun kembali menjadi korban penembakan, di mana aksi penembakan terjadi tepat saat peringatan setahun kematian Michael Brown di Ferguson, AS.
Namun, penembakan kali ini berbeda dengan yang dialami Michael, pria kulit hitam 18 tahun tak bersenjata yang tewas tertembak seorang polisi pada 9 Agustus 2014 lalu.
Tyrone Harris, sang korban, ditembak justru karena pria itu dikatakan berpotensi membahayakan orang lain, demikian kata pejabat St. Louis, Steve Stenger.
Tyrone dituduh melakukan penyerangan terhadap polisi, penembakan yang menyasar sebuah kendaraan, dan aksi kriminal menggunakan senjata.
Atas beberapa tuduhan tersebut, Tyrone yang dilaporkan kritis di rumah sakit, harus dikenakan sanksi.
"Kami tak bisa menolerir aksi kekerasan semacam ini. Ada sekelompok kecil orang yang sengaja ingin menghilangkan kedamaian dalam peringatan ini," kata kepala kepolisian Jon Belmar pada The Guardian.
Aksi protes yang dilakukan secara damai untuk memperingati setahun kematian Michael Brown harus berakhir rusuh akibat adanya ketegangan antara warga dan kepolisian, Senin (10/8/2015) lalu.
Tak hanya Tyrone, ada dua orang lainnya yang ditangkap di St. Louis karena menggunakan senjata api saat aksi protes berlangsung.
Selain diwarnai insiden penembakan, terjadi pula insiden penjarahan dan perusakan properti milik orang lain, yang dialami oleh sebuah salon di daerah itu. (Reuters/The Guardian)