TRIBUNNEWS.COM, CHUJA - Sekitar 10 orang tewas akibat insiden kapal nelayan tenggelam di perairan sekitar Pulau chuja, Korea Selatan, Sabtu (5/9/2015). Kapal tersebut dikatakan setidaknya mengangkut 21 orang.
Kapal yang bernama Dolphin itu awalnya dinyatakan menghilang di pantai sebelah barat daya Pulau Chuja. Puing-puingnya baru ditemukan pada Minggu (6/9/2015), beserta tiga orang selamat.
"Saya sedang tidur ketika mesin kapal mati dan kapten kapal mengatakan pada kami untuk keluar dari kapal. Saat itulah air mulai mengisi kapal," kata seorang korban selamat, Park (38) pada Yonhap.
Ia mengatakan dirinya dan korban selamat lainnya bisa selamat karena mereka memanjat bagian kapal yang mengapung dan memegangnya selama 10 jam sampai ada yang menyelamatkan mereka.
Menurut informasi yang didapat dari kepala penjaga pantai Jeju, Lee Pyung-hyun, setidaknya tiga orang sudah dievakuasi, 10 orang tewas, sedangkan delapan orang hilang dinyatakan hilang.
Hingga kini petugas penjaga pantai KorSel masih melakukan pencarian atas korban yang masih belum ditemukan. Tiga korban selamat sudah dibawa ke Jeju untuk mendapat perawatan dari RS, menggunakan helikopter.
Dilansir dari kantor berita KorSel, The Chosun Ilbo, kapal nelayan itu berlayar dari Chuja menuju Haenam pada Sabtu, pukul 7.25 waktu setempat, sebelum 20 menit kemudian hilang kontak.
Diyakini kapal tersebut tenggelam karena ombak tinggi. (The Chosun Ilbo/ABC News)